Changi Airport sangat bagus dan sungguh berbeda dengan bandara yang dimiliki oleh negaraku. Kuikuti semua alur keberangkatan bersama ibu Diniarti dan Ifa putrinya. Kami ditemani oleh suami Ibu Diniarti hanya sampai bandara Soekarno-Hatta, beliau akan menyusul beberapa hari kemudian disesuaikan dengan jadwak kegiatan bisnisnya.
Tiba di Changi Airport, kami dijemput oleh seorang perempuan berkebangsaan Amerika (terdengar dari native speakingnya) bernama Stephanie. Keluar dari Bandara Changi dengan menggunaka taxi, Miss Stephanie membawa kami kesebuah apartemen yang berjarak 12.6 km dari airport Changi dengan jarak tempuh waktu 15 menit.
Disanalah kami tinggal selama tiga bulan penuh, menyusuri kota-kota dengan transportasi MRT (Mass Rapid Transit) dan busway yang terkoneksi dengan kartu gesek dalam pembayaran transportasi tersebut.
Di negara Singapore aku belajar sebuah peradaban pendidikan yang disiplin dan maju dalam tata kelola kota. Tak ada sampah berserakan, disiplin dalam antrian penggunaan transportasi publik dan mendapat kesempatan menyaksikan pertunjukan seni Swara Mahardika di sebuah galeri teater. Hidup mudaku berlinang pengalaman menarik yang dinamis dan sama sekali tidak terfikirkan dalam benakku yang muda belia itu, life is like flowing water….