Rewind>>

Syarifah Suharlan
Chapter #4

Labbaik Allahumma Labbaik

LABBAIK ALLAHUMMA LABBAIK…

 

           Tahun 1994 adalah ibadah hajiku yang pertama di tanah suci Mekkah dan Madinah. KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) milik ibuku bergabung keberangkatannya dengan Yayasan Haji Muslimat Nahdlatul Ulama yang berkantor di Jalan Kramat Raya. Jumlah rombongan bis kami terdiri dari tiga armada bis. Dengan baju seragam Yayasan Haji Muslimat Nahdlatul Ulama, kami menjalin kekompakan dan persaudaraan sejak dari manasik haji di Jakarta hingga sampai di negara Saudi Arabia dalam rangka menjalani ritual ibadah haji dan umroh sesuai tuntunan Baginda Nabi Muhammad SAW.

           Sungguh ibadah haji diwaktu muda---menurutku---sebagai sebuah privilage dan anugerah dari Allah tuhan semesta alam. Tubuh masih sehat dan fit, gerak tubuh masih lincah dan gesit, menggandeng ibu-ibu lansia dalam menemani ritual ibadah umroh sejak mengambil miqot hingga thawaf keliling kabah, sai dan ibadah sunnah lainnya sambil menunggu wukuf haji di padang arafah sangat menggembirakan jiwa dan iman spiritual muda.

           Empat puluh hari rangkaian ibadah haji dengan kloter pertama pemberangkatan dari Indonesia sehingga haji tamattu yang menjadi pilihan ibadah haji kami dan sebisa dan sebanyak mungkin beribadah di masjid yang selalu dirindukan umat muslim sedunia yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan periode waktu yang telah diatur oleh muassasah negara Saudi Arabia.

           Ziarah ke beberapa situs sejarah yang berada di Mekkah yaitu Jabal Nur dan Gua Hira, Jabal Tsur, Jabal Rahmah dan masjid jin. Masjid jin terletak di kampung Ma’la tak jauh dari pemakaman Siti Khadijah di Makkah, masjid denganluas 10 X 20 meter itu memiliki dua lantai dan satu basement. masjid itu menjadi saksi bisu dialog antara rasulullah dengan para jin.

           Di Madinah tempat yang bisa dikunjungi yang utama adalah Masjid Nabawi, Makam Rasulullah SAW, raudhah, makan Baqi’, Jabal Uhud, Masjid Qiblatain dan Masjid Khamsah atau Khandak. Masjid Khamsah atau khandak terletak di kaki bukit Sala sekitar tiga kilometer sebelah barat laut Masjid Nabawi. Sejarah Masjid Khamsah ini berawal dari Perang Ahzab.

           Sedangkan lokasi utama dalam ibadah haji adalah Makkah Al-Mukarramah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan Madinah Al-Munawwarah. Wajib haji berupa rangkaian kegiatan yang dimulai dengan niat ihram, mabit (bermalam) di Muzdalifah, mabit di Mina, melontar jumroh (Ula, Wustha dan Aqabah), kemudian thawaf wada dan meninggalkan perbuatan yang dilarang saat ihram.

           “Bismillahi allahu akbar….”. Melempar jumrah Aqabah, jumrah Ula dan jumrah Wustho memberikan sensasi tersendiri mempersonifikasikan simbol setan yang sedang menggoda Nabi Ibrahaim alayhis salam dan Nabi Ismail alayhis salam, dalam mengurungkan niat untuk perintah menyembelih kecintaan dan kesayangan dunia atas keturunan kandung putera tercinta.

Lihat selengkapnya