Rewind>>

Syarifah Suharlan
Chapter #8

Jurnal Harian

JURNAL HARIAN

 

           Hari masih pagi, pukul delapan ruangan gedung masih sunyi. Beberapa petugas kebersihan sedang bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Wangi-wangian dari cairan pembersih lantai bertaburan semerbak di indera penciuman. Ada sebagian lantai yang masih basah, dan ada sebagian lantai juga yang sudah kering. Jejak langkah memilah-memilah, lantai mana yang harus dipijak dan lantai mana yang harus dihindari karena sebagian masih basah dan sebagian telah basah. Tangga menuju ruang fakultas di gedung B berada di sebelah kiri dari pintu masuk. Menuju lantai tiga mengharuskan tapak kaki menaiki beberapa puluh tangga untuk mencapai ke ruangan Fakultas Agama Islam.

           Sampai di lantai tiga suara cicit bunyi burung-burung kecil memecah suasana pagi yang tenang. Ruangan dosen masih sepi, bangku dan meja tersusun rapi. Aku duduk menghela nafas dan mengatur detak-detak jantung yang terengah-engah karena tangga-tangga yang dilalui cukup banyak dalam jumlah.

           Mata kuliah di jam pertama adalah Pemikiran Pendidikan Islam, powerpoint pengantar perkuliahan sudah kusiapkan dalam laptop yang berwarna merah menawan. Diantara point kontrak perkuliahan dengan mahasiswa adalah menepati waktu pertemuan dalam awal waktu yang sudah dijadwalkan kaprodi dan telah ditandatangani dekan. Maka waktu menunggu adalah waktu yang kugunakan untuk membaca buku agar terhalau kebosanan yang membelenggu.

Pukul 8.40 wib, kumasuki kelas dan duduk di kursi pengajar ruangan masih hening. Lima menit berselang masuk keruangan kelas dua mahasiswi. Sepuluh menit selanjutnya beberapa mahasiswa masuk keruangan yang sama. Pukul sembilan pagi kelas akan dimulai.

           “Assalamu’alaikum warahmatulllahi wabarakaatuh, innal hamda lillah nahmaduhu wanas ta’iinuhu wana’udzubillaahi min syuruuri anfusina wa min sayyi’ati a’maalinaa mayyahdillaahu falaa mudhillalah wa mayyudhlil falaa haadiyalah…”

           “Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh laa nabiya ba’dah, amma ba’du..

           Suasana ruang kelas hening setelah mahasiswa menyambut ucapan salam dan menyimak dengan seksama kalimat Bahasa Arab sebagai pengantar pembuka perkuliahan secara resmi oleh dosen.

           “Hari ini perkuliahan pertama dimulai, tolong simak layar infocus di depan yang berisikan kontrak perkuliahan dan Rencana Pembelajaran Semester dan untuk kelompok presentasi, tolong nanti kalian buat urutan kelompok yang akan maju presentasi sesuai dengan tema di RPS ini.”

           Setengah jam berlalu, ada seorang mahasiswa bertubuh tambun masuk ke dalam kelasku. Wajahnya muram tanpa sedikitpun senyum, memandangku sinis.

           “Mengapa kamu terlambat masuk?” tanyaku

           “Saya baru tahu ada perkuliahan pagi ini bu.”

           “Oh ya sudah, silahkan duduk”.

           “Mata kuliah Pemikiran Pendidikan Islam akan mengupas dan mendalami pendapat dan implementasi para tokoh pendidik yang ada di Indonesia, baik sebagai pribadi ataupun sebagai seorang perwakilan dari organisasi kependidikan atau organisasi keumatan. Sesi perkuliahan akan terbagi menjadi tujuh kali tatap muka dan di pertemuan kedelapan akan diadakan ujian tengah semester.”

Lihat selengkapnya