Rewind>>

Syarifah Suharlan
Chapter #12

Praktek Mengajar

PRAKTEK MENGAJAR

 

           Masker kesehatan menjadi tampilan wajah sehari-sehari yang kami kenakan apabila keluar rumah. Kegiatan perkuliahan hybrid yaitu bisa memadukan online atau offline menjadi pengisi kegiatan perkuliahan. Praktek mengajar mahasiswa di beberapa sekolah yang sudah dipilih oleh fakultas telah berjalan beberapa pekan. Dosen pembimbing yang akan menilai mahasiswa mengajar di kelas secara keseluruhan diharapkan hadir di ruang kelas bersama mahasiswa dan guru kelas, atau mahasiswa merekam video mengajar di kelas dengan mengisi form persyaratan penilaian lalu melalui video itu dosen pembimbing memberi penilaian dan mengirimkan hasil nilai itu kepada kaprodi.

           “Bu..hari selasa pukul 10 pagi tolong nilai praktek mengajar saya, karena sudah tiga pekan saya memberi materi dengan strategi pembelajaran active learning pada mata pelajaran fiqih, bisa ya bu?” ucap seorang mahasiswi di hadapan saya dengan membawa draft penilaian.

           “Baiklah..akan ibu siapkan waktu untuk penilaian praktek mengajarmu.”

           “Di kelas 7 ya bu Madrasah Tsanawiyah Negeri Jakarta Timur,” lanjut mahasiswaku lagi menambahkan informasi tambahan.

           Maka kegiatan menilai praktek mengajar mahasiswa ini sangat menyenangkan bagiku karena aku akan bertemu kepala sekolah, guru-guru pendidikan Agama Islam untuk sharing wawasan kelimuan di sebuah lembaga pendidikan.

           Aku membimbing kelompok 4 Praktek Pengalaman Langsung mengajar di kelas peserta didik yang dipilih kaprodi di menit-menit akhir, kelompok 4 ini bulan lalu adalah kelompok kesayangan kaprodi pada saat kegiatan Kuliah Kerja Nyata di wilayah Gunung Putri Bogor. Mereka bergesekan prinsip dan sikap di saat penutupan Kuliah Kerja Nyata, yang awalnya saling suport mendukung menjadi saling menegur dalam kebaikan-kebaikan yang telah gugur.

           “Kami sudah mengikuti arahan bu kaprodi, tapi malah dicari kesalahan-kesalahan kecil kami, wajar kan bu satu hari menjelang penutupan dan laporan tugas sudah 70% kami selesaikan, lalu kami pergi mencari duren di sekitar parung Bogor.” Jelas Ranika mengurai pecah kongsi terhadap kaprodi.

           “Mungkin kalian kurang sopan dalam meminta izin untuk acara selingan kalian itu, sehingga beliau marah terhadap kalian..” ucapku menanamkan etika dan logika.

           “Iyah bisa jadi begitu, tapi tidak adil hanya kesalahan itu selesai penutupan kuliah kerja nyata kami didiamkan dan tidak ditanggapi dalam grup mahasiswa dan kaprodi.” Terang Ranika lagi seolah tidak terima dengan sikap kurang dewasa dari seorang kaprodi.

           “Dan punsihment nya adalah kami harus mencari sendiri sekolah untuk tempat praktek mengajar kami, lalu kami berusaha dan mendapatkan madrasah tsanawiyah negeri eh malah kami harus buat sendiri Mou---surat kerjasama, mana kami tahu bu format itu dan apa wewenang kami membuat Mou itu, bukankah surat itu harus dibuat pimpinan fakultas…???” ucapnya berapi-api dengan dengus nafas yang kesal.

           “Ya sudahlah, apa yang bisa ibu lakukan untuk kelompok kalian dengan surat tugas penunjukan dosen pembimbing ini?” tanyaku kembali.

           “Kami minta dengan hormat ibu Risvha membimbing kami sejak pembukaan PPL sampai penutupan.”

           “Baiklah, kumpulkan seluruh teman kamu di kelompok 4 kita rapat rancangan kegiatan PPL dahulu agar kalian bisa mempersiapkan segala sesuatu saat bertemu dengan kepala sekolah dan wali kelas.”

           Ketua kelompok 4 setuju dan mereka menginfomasikan di grup teman kelompok sehingga waktu menyongsong kegiatan tak lagi terhalang tembok. Tembok administratif seseorang yang manipulatif.

           Sekolah Madrasah Tsanawiyah itu terletak di rawa kuning Jakarta Timur, hari pertama pembukaan dan penyambutan dari kepala sekolah madrasah adalah sebagai moment penting sebagai awal kelancaran dan keberhasilan program praktek mengajar ini.

Lihat selengkapnya