Rewrite the Memories

Sekar Setyaningrum
Chapter #1

Awal Paragraf

Jakarta, Juni 2018

Anindita Ayu Pratista

Putra sudah tiada. Seseorang yang baru saja memanggilku itu pastilah bukan Putra.

Aku sepenuhnya dalam kondisi sadar saat suara berat itu menyapu pendengaran. Napasku tercekat. Mataku menangkap sosok pria bertubuh tinggi dan berkulit cerah sedang berdiri di depan ruang keredakturan Batavia News.

Aku tertegun selama beberapa saat. Perasaan gamang yang lama menghilang, kembali bertandang. Hanya dengan melihat pria itu, aku bisa mencium aroma tubuh Putra, mendengar suaranya, dan kenangan demi kenangan mulai menghajar ingatanku tanpa ampun. Lalu, perasaan gamang itu bermetamorfosa menjadi sedalam-dalamnya penyesalan. Meskipun aku tahu, dia bukan Putra–semirip apapun wajah mereka.

Welcome back to reality, Ayu! Kali ini, aku tidak punya cukup waktu untuk menghindarinya.

Setelah memberi salam, pria berumur awal empat puluhan itu mendekat ke tempat dudukku. Seketika, aroma kegetiran dari masa lalu menguar.

“Sekali lagi, maaf tiba-tiba datengin kamu di sini. Aku tahu, udah lama kamu menghindariku,” kata Mas Dion tanpa melepas tatapan nan teduh menenangkan itu. Demi apapun, aku tidak pernah ingin bertemu dengannya dalam kondisi seperti ini.

Aku memaksakan senyum dan berdiri menyambut kedatangannya–sambil berusaha sekuat mungkin mengembalikan kesadaran. Kupejamkan mata, meyakinkan diri jika pria yang sedang menyapa dengan hangat itu bukanlah Putra, tapi Mas Dion, kakak kandungnya.

 “Mas Dion? Apa kabar?” tanyaku setelah akhirnya memiliki cukup kekuatan untuk balas menyapanya. Aku masih tidak percaya akan bertemu dengannya lagi setelah sekian lama.

Dia mengangguk. Garis-garis halus di wajah Mas Dion tidak mengurangi tingkat ketampanannya. “Kondisiku seperti yang kamu lihat. Kamu tampak sangat berbeda sekarang. Sepertinya, Ayu yang kukenal sudah menjelma menjadi wanita dewasa, ya.”

Lihat selengkapnya