Rewrite the Memories

Sekar Setyaningrum
Chapter #8

OFC (Our First Colaboration)

Temanggung, Nopember 2002

Abimana Saputra

Biasanya, setiap malam minggu, aku akan duduk di depan TV–nemenin Fian main nitendo sambil dengerin Catatan Hati. Kalau beruntung dan masih punya sisa uang saku, aku akan membeli kertas atensi–yang seringnya patungan sama Fian, dan mengirim salam atas nama Abim untuk Ayu. Nggak panjang, cuma: Salam buat gadis manis berambut ikal di kelas akuntansi 2 SMEKBAKPER, semoga harimu menyenangkan. Lalu, mengakhirinya dengan request lagu Bukan Pujangga-nya Base Jam.

Namun, malam minggu kali ini sungguh berbeda. Bukannya mendengarkan suara merdu Nindi dari walkman tercinta, aku justru berada di sini: sebuah ruangan kedap suara berukuran tiga kali tiga meter dengan perlengkapan siaran lengkap. Di sebelahku, Ayu duduk menghadap sebuah komputer dengan microphone dan headphone terpasang.

Minggu lalu, aku mengirim sebuah permintaan khusus kepada tim Catatan Hati Motion Radio–sebagai Abim. Lewat panggilan suara, aku meminta Ayu bernyanyi. Nggak nyangka kalau hari ini, mereka mengabulkan permintaan konyol Abimana Saputra. Dan Ayu secara khusus meminta bantuanku mengiringi nyanyiannya. Kalau sampai dia tahu aku adalah Abim, mampuslah!

Aku nggak pernah menyangka akan duduk di ruangan ini bersama penyiar beken Motion Radio, mendengarkan mereka membawakan acara, sambil terus menahan perasaan yang kadung nggak karuan.

Lalu, tepat saat lampu bertuliskan ‘On Air’ menyala, Ayu mulai menyapa pendengar setianya. Perlahan-lahan, suaranya berhasil membawa kesadaranku kembali. “Selamat bermalam minggu, Sahabat Motion. Kembali lagi bersama Nindi dan Ricko di Catatan Hati,” sapa Ayu tanpa ragu. Dia terlihat sudah biasa melakukan ini semua. Bang Ricko terlihat mengacungkan jempolnya ke arah Ayu dan tersenyum.

Selama siaran berlangsung, Bang Ricko terlihat cukup sering mengutak atik audio mixer di depannya. “Baiklah. Kalau ada yang masih ingat, minggu lalu pendengar setia Catatan Hati ada yang menyampaikan permintaan khusus kepada tim kami. Siapa namanya, Nin?”

Ayu menatap Bang Ricko dan kembali tersenyum. “Namanya Abim. Dia sudah lama mengikuti acara kami. Kalau yang tiap malem minggu dengerin kami pasti tahu dia siapa.”

“Pemuja rahasianya ‘gadis berambut ikal di kelas Akuntansi 2 SMEKBAKPER’ dan penggemar setianya Nindi,” sahut Bang Ricko antusias. “Terima kasih sudah jadi pendengar setia kami, Abim. Semoga suatu saat bisa ketemu Nindi seperti yang selalu kamu harapkan, ya.”

“Oh iya, Bang. Hari ini Nindi nggak akan nyanyi sendirian, lo. Nindi akan bernyanyi diiringi petikan gitar dari teman baik Nindi. Kami akan mengenalkan dia kepada Sahabat Motion nanti setelah pembacaan surat cinta, ya. Jadi, stay tune.”

Adalah kalimat terakhir Ayu sebelum lagu Secret Admirer milik Mocca mengalun.

Oh, secret admirer

When you're around the autumn feels like summer

How come you're always messing up the weather?

Lihat selengkapnya