Apakah kamu termasuk salah satu manusia yang meragukan sebuah takdir?
Kalau memang begitu, simpan dulu baik-baik pendapatmu itu lalu simaklah ceritaku ini. Bukan, aku tak memaksamu untuk mempercayai dan mengikuti pendapatku. Aku hanya ingin berbagi cerita padamu. Simaklah sampai selesai lalu sisanya kukembalikan padamu. Apakah kamu tetap pada pendapatmu atau justru sepemikiran denganku.
Baiklah, ini cerita tentang pertemuanku dengan manusia itu. Manusia lugu yang memiliki banyak mimpi. Manusia lugu yang tak pernah menyerah. Manusia lugu dengan kebaikan hatinya. Manusia yang berhasil membuatku jatuh hati padanya. Manusia yang kutahu memiliki nama Rigel Candelaria.
Entahlah, sudah lama pertemuan itu terjadi. Namun, aku masih saja mengingatnya sampai saat ini. Jujur saja, bagiku terlalu sayang bila kenangan itu harus dilupakan begitu saja. Biarkan pertemuan itu kuabadikan melalui sebuah rangkaian kata, biarkan aku bercerita bagaimana seorang Rigel Candelaria bisa membuatku jatuh hati. Tidak, bukan aku yang akan merangkai kata itu. Aku tak pandai merangkai kata-kata, biarkan temanku yang menyusunnya menjadi sebuah cerita. Kamu hanya perlu menyimaknya sampai selesai.