Sudah lama adrian mengajakku untuk lari dan diam-diam menikah..selama ini aku slalu tolak karna aku yakin aku akan sangat mengecewakan ayah dan bunda. karna mereka tak pernah suka adrian,,, dia anak rantau yang slalu digosibkan nakal oleh orang-orang kampung, walaupun aku gak pernah percaya sama kenakalan dia yang mereka maksud, karna dimataku adrian sangat baik bahkan dia yang terbaik. tapi hari itu ayah tidak sengaja memergoki aku menemui adrian dibelakang rumah orang. ayah murka dan langsung menyeretku pulang sambil memukuli adrian dengan keras, adrian memang tidak melawan dia hanya diam menerima…pandangannya juga tidak teralihkan dari arahku melihat aku pergi dibawa ayah dengan kemarahan,,aku merasa dia ingin menolongku,,lepas dari genggaman ayah yang terus menerus menarikku tanpa mikir aku akan merasakan sakit.
“perempuan..kurang ajar..!!”ujar ayah langsung menamparku ketika kami sampai kerumah, akupun terpelanting ke kursi ruang tamu rumah kami. karna mendengar suara ayah yang keras bunda langsung datang menghampiri kami dia sangat terkejut.
“ada apa bang…!kenapa marah sama ila seperti ini..?!!”tanyanya dengan bingung dan menatap kearahku yang masih saja tunduk tak berani bangkit. getar seakan sedang menghadapi perang yang akan menghantam.
“kau lihat anakmu ini…dia sudah berani macam-macam dia seperti anak yang tidak pernah dididik..!!”jawab ayah dengan menunjuk-nunjuk kearahku.