Jika aku tidak kuliah, aku biasanya duduk didepan perpustakaan. Aku tidak pernah masuk kedalam gedung tinggi itu. Gedung tinggi itu kupikir terlalu mewah untuk diriku masuk kedalamnya. Aku orang begini, menurutku tidak cocok masuk ke perpustakaan mewah seperti itu. Jika kau masih bingung, kira-kira seperti ini. Intinya aku merasa tidak pantas masuk kedalam sana.
"Kenapa kau tidak mau masuk?" tanya seorang perempuan yang sedang duduk disampingku.
"Ya, aku merasa tidak pantas saja," kataku.
"Baru kali ini aku lihat seseorang yang merasa tidak pantas, tapi datang ke perpustakaan," katanya.
"Ya, aku tidak punya tempat lain untuk menunggu teman-temanku kuliah," kataku.
"Kau ada kelas memangnya sekarang?" tanyanya.
"Iya. Aku ada kelas," jawabku.
"Sekarang?," tanyanya
"Iya. Aku bolos,"
"Masuklah, ayo aku temani," katanya.
Kupikir aku tak masalah juga sebenarnya jika masuk kedalam perpustakaan. Tapi memangnya, aku mau cari apa didalam sini. Perpustakaan adalah hal yang sangat membosankan. Tapi tak mengapa kupikir-pikir, daripada duduk-duduk didepan sini dan kepanasan, ada baiknya aku masuk kedalam perpustakaan dan menikmati dinginnya udara dari AC yang menghembuskan hawa dingin yang menempel di temboknya.
Aku sebenarnya tidak kenal dia siapa, maksudku, aku tidak tahu namanya siapa. Dia sekarang sedang berjalan didepanku dan seperti memandu jalanku masuk kedalam rimba perpustakaan. Aku yang tak pernah sekalipun masuk kedalam perpustakaan, rasanya sedikit aneh. Aku seperti sedang berjalan masuk kedalam hutan belantara dan jalanku dipandu olehnya.
Dia perempuan yang pakaiannya cukup formal, cukup rapi daripada teman-teman perempuannya yang biasa berpakaian casual. Saat berjalan didepanku, ia mengenakan kemeja hitam dengan celana hitam kain dan kerudung bunga-bunga berwarna-warni. Setahuku, dia kuliah jurusan politik. Tapi sepertinya aku salah. Karena aku hanya menebak-nebaknya saja.
"Kau tidak ada kuliah hari ini?" tanyaku padanya.
"Barusaja selesai," katanya. "Kau sendiri, kenapa juga betah duduk didepan sana lama-lama."
"Ya daripada masuk, aku malah bingung," kataku.
Sebenarnya, ini bukan pertemuan kita pertama dan tiba-tiba ia menanyaiku begitu. Dia adalah teman satu kelompokku saat ospek universitas. Kemarin-kemarin saat aku duduk-duduk di depan perpustakaan, aku hanya menyapanya saat ia berjalan masuk kedalam perpustakaan. Tapi lama-lama, sepertinya ia kasihan denganku, lalu mengajakku masuk seperti tadi.
Awalnya aku menolaknya. Kupikir, perpustakaan terlalu rimba untukku. Tapi karena memang panas diluar sini, ada baiknya jika aku masuk kedalam perpustakaan.
"Kau suka baca buku apa?" tanyanya.
"Aku tidak suka membaca sebenarnya," jawabku. "Kau suka baca buku apa?," tanyaku.
"Aku juga tidak suka membaca buku sebenarnya."
Jawaban yang aneh tapi cukup unik juga. Sepertinya dia memang perempuan unik tidak seperti banyak orang. Sepertinya begitu. Kenapa juga ia datang ke perpustakaan kalau ia tidak suka membaca.
"Kau tidak suka membaca tapi kau suka ke perpustakaan?" tanyaku.
"Iya. Kau menganggapku aneh?"