Rintik dan Rincik di Istanbul

Oleh: Eka Retnosari

Blurb

Saat itu, musim sedang tiba pada musim paling panas. Pada sepanjang tahun yang telah berlalu, pada musim kali itu saja orang-orang tak lagi menemukan anggur di dalam kotak buah yang mereka sapa di pasar ataupun supermarket. Kotak buah itu menyisakan jeruk-jeruk kuning dengan ukuran yang tidak terlalu besar. Ketika taksi kuning yang tengah mereka naiki meninggalkan bandara dengan jarak terjauhnya, pengemudi yang pagi itu belum bersentuhan dengan air mandi, menambah laju kecepatan. Lalu menutup dengan rapat kedua jendela kaca di samping kanan dan kiri. Setelahnya, ia menyalakan radio yang telah pasti memiliki usia melewati angka lima tahun. Dalam radio, seorang penyiar lelaki mengabarkan tentang suhu Istanbul yang tidak akan berpindah angka dari angka tiga puluh tiga. Nilai tukar Lira yang terus melemah. Tenaga kerja yang mengalami penurunan gaji. Pun berita tentang rapat-rapat tingkat internasional yang diselenggarakan oleh petinggi negeri.

Lihat selengkapnya