Rintik dan Rincik di Istanbul

Eka Retnosari
Chapter #20

İYİ GUNLER (SEMOGA HARİMU MENYENANGKAN) IV

Ada darah yang mengalir dari pelipis mata kanan Zehra Hakan. Tidak terlalu banyak. Kepalanya terasa nyeri. Sesaat ia lupa bahwa seseorang telah menabraknya secara sengaja ataupun tak sengaja. Selim menghampirinya dengan membawa penyesalan di mata. Ada air menggenang. Ia khawatir, sesuatu yang lebih buruk akan menimpa dirinya. Ia meminta maaf karena telah menjadi sebab jatuhnya Zehra Hakan yang sedang memakai kain putih. Ehsan ikut menangis.

Ia belum bisa membedakan darah dengan saus tomat sehingga pertanyaan yang ditanyakan olehnya adalah, “Mengapa banyak saus tomat di bajumu?” padahal saat itu, hari sedang terik.

Belum saatnya makan siang. Orang-orang melintas dan melabuhkan tatapan. Mereka memilih untuk tertawa. Mereka sedang menemukan hal paling lucu dalam harinya, dengan telepon genggam dan obrolan singkat teman berjalan mereka pada siang hari. Selim dengan mata yang penuh dengan genangan bertanya apakah Zehra Hakan merasakan sakit di tubuh. Zehra Hakan mengangkat tubuh. Sesaat dirasakannya pusing yang mengganggu. Tak lama setelah itu, ketika ia telah berhasil berdiri dengan darah yang masih mengalir dari lubang di pelipis atas mata kanan, sebuah mobil kembali muncul secara tiba-tiba. Dengan kecepatan yang tak diketahuinya. Dengan pengendara yang tak dikenalnya. Mobil tersebut hampir menabraknya.

Lihat selengkapnya