Rintik dan Rincik di Istanbul

Eka Retnosari
Chapter #26

İYİ GUNLER (SEMOGA HARİMU MENYENANGKAN) IX

Nedir Aras mendapatkan satu kecupan di bibir. Satu kecupan yang singkat dan tipis seperti helaian tirai lapis kedua yang sedang dibersihkan oleh Zehra Hakan. Ciuman itu selalu diberikan oleh sekretarisnya, di dalam lift, sebagai ganti dari ucapan selamat pagi. Ciuman itu membuatnya berhasil mempertahankan pekerjaan, posisi penting di pabrik seorang lelaki yang kelak akan mendapatkan peninggalan yang sangat mahal dari ayahnya yang tidak akan pernah mendapatkan kesialan pada hidup yang sedang dijalani. Ciuman itu berlangsung selama dua detik, tanpa kata-kata dan suara. Nedir Aras tidak sampai hati jika harus menolak hadiah pagi hari. Sekretaris itu tentulah bukan perempuan satu-satunya yang pernah menghadiahinya kecupan yang adalah pengganti dari permintaan, penawaran, atau permohonan yang tidak semua berujung dengan pengabulan. Seperti hujan yang jatuh pada September, pada suatu musim gugur yang gigil dan penuh dengan daun berserakan, kecupan itu akan jatuh secara bertubi. Bersamaan dengan musim rekrutmen pegawai baru pabrik kain Nedir Aras. Pelamar yang mayoritas adalah perempuan akan menghadiahi Nedir Aras dengan satu atau dua kecupan. Beberapa dari mereka, dengan berani, menawarkan hadiah yang lebih dari itu. Nedir Aras menolak tanpa kata-kata. Kepalanya menunduk, berhadapan dengan kertas-kertas yang berhubungan dengan pekerjaannya.

Perempuan-perempuan seperti itu sangat mudah ditemukan di berbagai wilayah Istanbul. Terutama di Istanbul bagian Eropa yang penuh gedung, taman, dan pusat perbelanjaan. Nedir Aras adalah tipe lelaki yang akan memiliki banyak perempuan yang mengantre sebagai salah satu pilihan kalau-kalau istri Nedir Aras tiba-tiba mati atau harus ia ceraikan karena kebodohannya atau karena ia mendapatkan pesaing yang memiliki prestise dan masa depan yang lebih menjanjikan. Perempuan Istanbul itu akan ditemukan di depan apartemen Nedir Aras. Sebelum pagi, mereka yang telah berias dan berhias, memakai pakaian terbaik yang mereka miliki itu akan berdiri dengan sikap tubuh paling feminin. Beberapa akan menanti di sepanjang jalan yang biasa dilalui oleh Nedir Aras.

Sekali waktu, mereka akan melintas dengan menabrakkan bagian tubuh atau payudara tanpa penyangga, sekadar pemberitahuan. Bahwa ia memiliki sepasang yang masih hangat dan siap untuk dicicipi kapan pun Nedir Aras menginginkan. Seperti seorang foto model, perempuan lain akan berdiri dengan jarak yang tidak berdekatan di depan pintu pagar pabrik kain Nedir Aras yang biasa dilaluinya setiap pagi. Mereka saling berlomba untuk menjadi yang paling terlihat. Mereka memakai riasan wajah paling tebal, minyak wangi paling semerbak, lipstik paling merah, dengan pakaian yang dapat menyilaukan mata yang memandang. Kecuali Nedir Aras. Ia bersama mobil kesayangannya akan melintasi pagar beserta perempuan-perempuan itu tanpa menolehkan mata dan pandangan. Pengemudi mobil van Nedir Aras akan memberikan siulan dan klakson kepada perempuan-perempuan itu saat mereka melintasinya untuk beranjak ke tujuan yang telah ditetapkan. Gaji mereka tak cukup untuk mendapatkan senyuman dan sapaan dari perempuan-perempuan yang mampu berdiri lama dan bertahan di pagar itu selama berjam-jam. Sebagian dari mereka akan kembali beberapa hari kemudian. Tentunya dengan riasan dan pakaian yang berbeda. Dengan parfum yang telah diperbarui. Dengan sepatu hak tinggi yang lebih elok yang kelak akan membuat sepasang kaki itu harus berendam dalam genangan air hangat dan garam dalam waktu lama.

Lihat selengkapnya