Rintik dan Rincik di Istanbul

Eka Retnosari
Chapter #32

İYİ GUNLER (SEMOGA HARİMU MENYENANGKAN) XV

Zehra Hakan duduk di sudut. Dengan peluh yang membasahi dahi. Seluruh bedak yang telah tinggal selama satu jam di wajah, luruh secara perlahan. Selim dan Ehsan berada di dekatnya. Ia kembali menjadi hantu. Setelah pide yang dibuat oleh pembantu Sebnem Yağmur habis dimakannya, suaranya benar-benar habis ditelan oleh seluruh anggota keluarga Mirac Aras. Setiap perkataan, ucapan, bahkan hingga helaan napas, disimaknya dengan kepala tertunduk. Zehra Hakan tak lagi memiliki keberanian untuk bahkan memanggil nama anaknya sendiri. Mereka bertiga duduk dengan tanpa menyentuh makanan. Tanpa ada cangkir ataupun gelas terhidang di hadapan. Kalaupun ia harus mengatakan sesuatu kepada Selim ataupun Ehsan, ia akan melakukannya sambil berbisik. Selim dan Ehsan mengikuti suara ibunya. Sama-sama berbisik.

"Anne, bolehkah aku mengambil kue itu?" Selim berbisik di telinga Zehra Hakan.

Zehra Hakan menempelkan telunjuk di depan bibir. Lipstik merah muda itu tertinggal seketika di jari telunjuk. Mirac Aras sedang menghubungi seseorang melalui telepon genggam. Seorang tukang cat akan segera tiba. Lima menit setelahnya. Sebnem Yağmur mengumumkan bagian dinding kamar yang masih memiliki lapisan cat yang memesona. Tak ada cacat ataupun kekurangan di dinding yang belum memiliki lapisan yang mengelupas.

Namun, ia ingin menggantinya dengan dua warna yang lebih menarik setelah pada beberapa hari sebelumnya, dilihatnya foto dalam majalah tentang desain interior. Krem dan cokelat tua telah dipilihnya untuk menggantikan cat putih dan abu-abu. Mirac Aras menyerahkan segala keputusan dan pilihan kepada istri tercintanya. Ia pandai dalam menangani banyak hal. Tentang cat, ia lebih memahami. Sore itu, seusai acara makan bersama yang di sanalah Zehra Hakan kembali menjadi hantu yang tak dilihat oleh semua anggota keluarga Mirac Aras, seorang tukang cat datang dengan kaus belang-belang dan celana bahan. Dalam mobil yang dipakai oleh salah satu pengemudi Nedir Aras untuk menjemputnya, terdapat beberapa kaleng cat seperti yang telah dipesan oleh Sebnem Yağmur. Ia membantu tukang cat itu untuk mengeluarkan kaleng cat berjumlah lima yang setiap kalengnya memiliki berat lima kilogram. Kaleng itu telah dipesan oleh pengemudi Nedir Aras.

Seandainya kaleng itu telah tak berisi, ia akan mau untuk menampungnya. Ia memiliki seorang istri yang setiap harinya menangani sampah kering yang memiliki kemungkinan untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang lebih berarti pada kemudian hari. Mirac Aras berkata terserah. Pengemudi Nedir Aras merasakan lega, pun bahagia karena lima kaleng cat dapat menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga. Nedir Aras berjalan menuju lantai dua rumahnya yang di sanalah terdapat ruang kamar utama. Kamar paling luas yang untuk mengganti warna cat itu, tukang cat yang datang seorang diri harus melangkahkan kaki sebanyak tiga. Membersihkan setiap debu dan kotoran yang menempel di dinding, mengolesinya dengan lapisan cat pertama yang memiliki warna putih tipis.

Terakhir, menutupinya dengan warna cat seperti yang diinginkan oleh Sebnem Yağmur. Sebnem Yağmur adalah perempuan yang meskipun tidak memiliki pekerjaan, masih bisa mengendalikan diri dan mengobrol dengan baik dengan suaminya. Dengan pengalaman mengikuti pendidikan di universitas dan bekerja selama beberapa tahun dalam profesi yang sama, ia selalu tahu bagaimana cara mengatakan ya dan tidak pada waktu yang tepat. Pun waktu yang tepat baginya untuk mendengarkan ataupun mengemukakan persoalan, mengajukan pendapat, atau mendebatnya, namun tidak menentangnya. Sebnem Yağmur tahu betul kapan waktu baginya untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat suaminya senang sehingga ruang kerja di kantornya selalu ditutup dalam waktu yang lama.

Lihat selengkapnya