***
Liburan semester ganjil di minggu ke-2.
Di minggu kedua ini, giliran Cakra yang membagikan kisah hidupnya. Tetap ditempat yang sama, meja no.11. Dimulai ketika rintik hujan mulai turun diluar. Ditemani secangkir kopi arabika dengan asap mengepul.
Cakra bercerita mengenai alasan dia sangat menyukai kopi arabika. Berawal dari Cakra yang melihat kakeknya yang gemar minum kopi. Cakra kecil mulai mencoba menyicipi minuman yang disediakan nenek tanpa sepengetahuan siapapun. Yang namanya kopi pasti ada rasa pahit, tetapi jika ditambah dengan pemanis dapat menciptakan rasa yang terus diingat sekian lama. Semenjak itu, Cakra mulai rutin mengonsumsi kopi dengan batasan yang telah ditentukan. Cakra kecil juga selalu senang jika liburan sekolah tiba, karena saat itulah ia bisa pulang ke rumah kakek dan neneknya di Lembang, Bandung. Menikmati kopi arabika kesukaannya serta bermain tanpa kenal lelah di perkebunan kopi keluarga.
Setiap kopi memiliki kekhasan masing-masing, terutama kopi arabika. Kopi arabika memiliki variasi rasa yang lembut, manis, tajam, dan kuat. Berbeda dengan kopi robusta yang terkesan netral. Bagi Cakra, kopi arabika yang digemarinya seakan perumpamaan sosok Rin yang lembut, manis, dan kuat dalam menjalani hidup.
--
Siswa kelas 12 mulai menjalani ujian akhir. Semua mulai terfokus agar mencapai hasil yang maksimal, sehingga bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi yang diinginkan. Para guru juga sangat sibuk dengan berbagai persiapan ujian hingga mengadakan pelajaran tambahan. Mereka menyediakan banyak waktu jika ada siswa yang ingin meminta waktu tambahan belajar diluar jam sekolah.
Intensitas pertemuan Rin dan Cakra pun menjadi semakin jarang kian hari. Rin maklum dengan semua itu, tetapi hatinya tidak berkata demikian. Ada sebuah keinginan untuk bertemu dengan Cakra. Rin pikir ia harus bertemu dengan lelaki itu secepatnya.
Cakra lalu menyampaikan janji melalui Mika dan Anggar sebagai perantara. Janji Cakra ialah akan datang tepat di hari ulang tahun Rin minggu depan di kafenya. Namun, sebelum itu Rin tidak boleh menemuinya terlebih dahulu. Biar saja mereka bertemu diwaktu yang telah dijanjikan
--