***
“Hai, kesedihan”
Mengapa engkau datang begitu cepat
Diriku bahkan belum sempat berbahagia
Tertawa pun baru sebentar terlepas dari kekakuan
Sungguh gagal pahamku untuk mengerti takdir
Bahkan rotasi waktu enggan berbaik hati
Apakah mungkin karna egoku tak terkendali?
Hai, kesedihan
Diriku baru saja mengenalnya
Tetapi kau ambil secepat kedipan mata
Mengapa... kutanya pada si raja siang
Kenapa... kutanya pada sang rembulan
Keduanya hanya diam, tak ada jawaban
Alasan apa yang buat dirinya pergi begitu saja
Dirinya terlalu baik untuk dijemput