Rintik Hujan di Rumah Kita

Jee Luvina
Chapter #3

Cinta yang Mekar

Seiring berjalannya waktu, bisnis crafting Nur semakin berkembang. Namun, dengan perkembangan tersebut, rumahnya yang dulu terasa luas kini mulai terasa sempit. Meski hanya ada Nur dan ibunya yang tinggal di rumah, keberadaan karyawan dan semua barang produksi membuat ruangan semakin sesak.

Suatu malam, setelah semua karyawan pulang, Nur duduk di meja makan bersama ibunya. Ia merasa perlu berbicara mengenai kondisi rumah yang semakin padat.

"Ibu, sepertinya Nur perlu mencari tempat baru untuk bisnis ini. Rumah kita sudah terlalu sempit untuk menampung semuanya." Kata Nur sambil menatap ibunya.

Ibunya tersenyum dan mengangguk. "Ibu setuju, Nak. Kamu perlu tempat yang lebih luas agar bisa bekerja dengan nyaman. Mungkin sudah saatnya mencari kantor atau rumah kontrakan yang dijadikan kantor."

Nur kemudian menghubungi Tika, sahabat sekaligus karyawannya, untuk membahas masalah ini. Mereka duduk bersama di sebuah kafe, menikmati kopi sambil berdiskusi setelah selesai hunting aksesoris untuk craft-nya.

"Tik, aku ngerasa rumah sudah terlalu sempit untuk menampung semua tim, bahan dan juga produk crafting kita. Menurutmu bagaimana kalau kita cari tempat baru yang tidak terlalu jauh dari rumah?" Tanya Nur.

Tika setuju dengan ide tersebut. "Aku setuju, Nur. Kita butuh ruang yang lebih luas agar bisa bekerja lebih efektif. Selain itu, rumahmu bisa kembali menjadi tempat istirahat yang nyaman."

Mereka mulai mencari kontrakan yang lokasinya tidak terlalu jauh dari rumah Nur agar waktu Nur tidak habis di jalan untuk bolak-balik. Setelah beberapa hari mencari, mereka mengunjungi beberapa rumah. Akhirnya, mereka menemukan sebuah rumah yang terasa pas. Rumah itu cukup luas, dengan ruangan yang bisa dijadikan kantor dan workshop. Lokasinya juga strategis, dekat dengan rumah Nur dan mudah diakses oleh tim.

Nur sangat senang dengan perjalanan yang berujung menemukan rumah kontrakan yang cocok ini. Ia segera menghubungi Zai melalui WhatsApp untuk berbagi kabar baik ini, sekaligus membahas hasil foto produk terbaru.

"Bang Zai, aku dan Tika baru saja menemukan tempat yang pas untuk dijadikan kantor dan workshop baru. Akhirnya, bisnis ini bisa punya ruang sendiri yang lebih luas." Tulis Nur dengan semangat.

Zai segera membalas dengan antusias. "Wah, selamat Nur! Kamu memang layak mendapatkan ini. Butuh bantuan untuk pindahan? Aku siap membantu."

Nur sangat terharu dengan tawaran bantuan dari Zai. "Terima kasih banyak, Bang Zai. Kami berencana pindahan akhir pekan ini."

Lihat selengkapnya