RIRIWA

Topan We
Chapter #30

Ririwa Pertama Ialah Kakek Ke-4 Reksa

Suasana Babakan Lame belum pulih dari kekacauan malam berdarah. Sisa-sisa tragedi masih terasa di setiap sudut kampung: pintu rumah yang terbuka lebar tanpa penghuni, jejak kaki berlumur darah di tanah basah, dan keheningan mencekam yang menindih udara pagi. Reksa duduk di samping jenazah Pak Haji Soma yang kini dibaringkan tanpa lidah. Angga, masih shock, hanya diam memegangi kain kafan yang belum sempat digunakan.

"Kita harus cari tahu asal mula ini semua. Kalau tidak, semua akan mati," bisik Reksa lirih.

Pak Haji Soma memang telah menyimpan banyak rahasia. Dan kini, satu-satunya petunjuk yang tersisa hanyalah buku tua itu — yang sebelumnya mereka anggap hanya catatan sejarah desa. Namun di halaman-halaman akhir, ditemukan lembaran baru yang ditulis dengan darah kering. Di situ, sebuah nama terpampang besar: Jaya Abdinegara, kakek buyut dari ayah Reksa.

"Jaya Abdinegara ternyata adalah kakek keempatmu," kata Angga, setelah memelototi garis silsilah yang tergambar kasar di halaman terakhir. "Ini artinya..."

"Ririwa pertama... adalah leluhurku sendiri?"

Reksa terduduk. Dunia runtuh dalam dadanya. Bagaimana mungkin sosok menyeramkan yang telah membunuh begitu banyak orang, yang menggandakan jiwa dan menyebar teror malam demi malam, ternyata memiliki hubungan darah dengannya?

Catatan itu menceritakan kisah 120 tahun lalu. Jaya Abdinegara adalah dukun kuat dari Babakan Lame, pemilik suara yang katanya mampu memecahkan gendang telinga. Ia bisa menyerukan nama seseorang dan menyedot ruhnya ke dimensi lain. Tapi kekuatan itu membuat warga takut. Saat hujan petir mengguyur desa selama tujuh malam berturut-turut, warga percaya bahwa Jaya Abdinegara-lah penyebabnya.

Akhirnya, para tetua dan warga sepakat mengubur Jaya Abdinegara hidup-hidup. Mereka mengikat mulutnya dengan tali anyaman kawat, lalu menguburnya di bawah pohon Lame. Tali itu adalah tali yang sama yang kini disimpan Reksa, benda yang mereka temukan saat penelusuran sebelumnya.

Lihat selengkapnya