Surakarta, 20 Mei 2023
Wanita Pemilik Rindu
Di palung sunyi, namamu berdesir,
Sebuah bisik dari angin yang lirih mengalir.
Kau adalah gumam malam pada rembulan purnama,
Pelipur dahaga jiwa yang haus makna.
Di matamu, samudra tak pernah lelah.
Pada pelukmu, dunia menjadi kecil,
Lelah terhanyut, rindu menjelma kekal.
Namun bila rindu ini bersalin rupa,
Menjadi cinta yang meretas cakrawala.
Maka, kepada kekasih, kurajut namamu,
Wanita pemilik rindu yang takkan pernah layu.
Kupu-kupu berlabuh pada mawar sepi,
Engkaulah taman, tempat angin kembali.
Bagaimana kuurai rahasia matamu,
Yang menyimpan musim dalam detik waktu?
Sebab engkaulah nyawaku
yang meluruhkan malam menjadi doa.
Dan ketika bumi bersalin dalam pelukan senja,
Kutitipkan kamu pada angin yang jujur berlari.
Di segala penjuru, kau adalah rindu,
Yang kekal abadi di detak waktu.
Aditya Widya Dharma
Persembahan Romantis Untuk Kekasihku, Nurintan Karina Anggie
***
"Lima cara menghadapi mertua? Kamu yakin aku butuh ini sekarang?" Ucap Nurin seraya mengangkat gawainya.