Riuh dalam Sunyi

syaifulloh
Chapter #2

setelah pulang #2

BAB 14 – Langkah di Luar Pagar

Pagi pertama di rumah. Matahari menyelinap masuk lewat jendela kamarku, mengguratkan cahaya di dinding yang dulu sering kupandang dalam sunyi. Sekarang, cahaya itu terasa berbeda. Lebih hangat. Tapi juga sedikit menakutkan.

Ibu menyajikan sarapan di meja makan—nasi goreng sederhana, telur dadar, dan teh manis. Tidak ada percakapan besar, hanya gumaman-gumaman kecil yang membuat suasana terasa… normal.

Tapi yang tidak normal adalah jantungku yang berdetak lebih cepat saat aku berdiri di depan pagar rumah.

Hari ini, aku memutuskan keluar.

Bukan untuk jalan jauh. Hanya ke warung di ujung gang. Membeli roti dan sabun. Tapi bagi seseorang yang baru kembali dari jurang ketakutan dalam pikirannya sendiri, itu seperti naik ke atas panggung tanpa naskah.

Langkahku pelan. Mata menunduk. Tapi kupaksa telingaku terbuka. Suara motor lewat. Anak-anak tertawa. Radio dari rumah tetangga memutar lagu dangdut pelan. Semuanya terasa ramai. Tapi aku belum tenggelam.

Lihat selengkapnya