Pagi di Kampung Ceria selalu dimulai dengan suara ayam berkokok dan tawa anak-anak yang berlarian ke sekolah. Rizqi, anak laki-laki berusia tujuh tahun dengan rambut cepak dan mata yang berbinar penuh rasa ingin tahu, melompat keluar dari rumahnya sambil membawa roti isi coklat di tangan. Ia berlari ke arah Doni, sahabatnya yang sedang duduk di depan pagar sambil mengikat tali sepatu.
"Don! Ayo cepat, nanti kita telat!" teriak Rizqi sambil menggigit rotinya.
"Tenang aja, kita kan belum jam tujuh," jawab Doni santai, lalu berdiri dan berlari menyusul Rizqi ke arah sekolah.
Di sepanjang jalan, mereka melewati warung Bu Imas, suara radio tua yang menyala di beranda rumah-rumah, dan kucing oranye yang sedang tidur di atas pagar. Kampung itu kecil, tapi setiap sudutnya menyimpan cerita.
Hari itu, pelajaran terasa biasa saja. Tapi setelah pulang sekolah, sebuah kejadian luar biasa menanti Rizqi
Setelah makan siang dan mengganti baju, Rizqi mengambil sepeda kecilnya dan mengayuh menuju sungai kecil di ujung kampung. Tempat itu adalah spot favoritnya untuk bermain sambil mencari batu-batu unik atau sekadar melihat ikan-ikan kecil berenang.
Namun hari itu berbeda.
Saat menyusuri tepi sungai yang mulai surut karena musim kemarau, matanya menangkap sesuatu yang mengkilap di bawah pohon beringin tua. Rizqi mendekat dengan rasa penasaran yang tak terbendung.
"Apa itu ya?" gumamnya.
Di antara akar-akar pohon yang menjalar keluar tanah, terlihat sebuah kotak kecil berwarna coklat keemasan, tertutup debu dan daun kering. Ukurannya tak lebih besar dari kotak sepatu, tapi terasa sangat berat saat diangkat.
Rizqi meniup debu di permukaan kotak dan membaca ukiran yang tertera: "Kotak Kejutan - Hanya Untuk Anak Pemberani".

"Wah, serem juga tulisannya... Tapi keren!" ujar Rizqi, matanya berbinar.
Tanpa pikir panjang, ia membawa pulang kotak itu dan menyimpannya di kamar. Malam harinya, setelah makan dan mandi, Rizqi tak sabar untuk membukanya.
"Kalau ini harta karun, bisa-bisa aku jadi anak terkaya di kampung!" pikirnya sambil membuka tutup kotak dengan hati-hati.
Tiba-tiba, dari dalam kotak muncul cahaya biru lembut. Rizqi terkejut dan mundur satu langkah. Tapi kotak itu tidak berbahaya. Justru dari dalamnya muncul sebuah benda... seperti jam tangan, tapi dengan bentuk aneh.
"Apaan nih? Jam tangan alien?" Rizqi mengangkat benda itu, dan tiba-tiba layar kecil di tengahnya menyala. Muncul tulisan: "Selamat, Rizqi. Kamu terpilih menjadi Penjelajah Kotak Ajaib."
Rizqi terdiam. Matanya melebar. Mulutnya menganga.