Rizqi dan Kotak Ajaib

RIZQI APRI MIVTAH ZAENI
Chapter #7

Bab 7: Menara Waktu

Bagian 1: Jam Raksasa dan Tik-Tok yang Aneh


Setelah meninggalkan Kota Puzzle, rombongan Rizqi, Doni, Mira, dan Alira tiba di sebuah dataran tinggi berangin. Di kejauhan menjulang sebuah menara kuno, tinggi menjulang, dan jam raksasa di atasnya berdetik pelan—tapi… mundur!


“Jamnya... mundur, bro!” ujar Doni heran sambil nunjuk ke atas.


Menara itu disebut Menara Waktu, dan menurut TIKTOKO, tempat ini menyimpan Kristal Kedua. Tapi untuk mendapatkannya, mereka harus menyelesaikan misi—menyelamatkan waktu yang kacau!


Begitu mereka masuk, suasana langsung berubah. Langkah pertama membawa mereka ke tahun 1980-an—semua jadi retro! Musik disko terdengar dari kotak tua, dan rambut orang-orang megar kayak singa.


“Waduh... kita balik ke masa lalu?” tanya Mira sambil pegang telepon umum.


TIKTOKO muncul. “Benar! Menara Waktu menguji kalian dengan tiga masa: Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan. Kalian harus betulkan ‘waktu rusak’ di tiap masa.”


Misi pertama muncul:


> "Temukan Jam Rusak di tahun 1984 dan perbaiki sebelum waktu berhenti selamanya!"




Rizqi dan tim berpencar. Mereka melihat sekolah tua, toko kaset, dan bioskop yang memutar film jadul. Tapi waktu terasa... lambat. Orang-orang bergerak seperti siput!


“Waktunya melambat karena jam pusat rusak,” jelas Alira.


Setelah mencari ke sana-sini, mereka menemukan Jam Kakek di dalam toko tua. Jarumnya jatuh, dan angka-angkanya melompat-lompat kayak kodok.


Doni berusaha memperbaikinya, tapi malah pasang angka 3 di tempat angka 12.


“Eh... kenapa semua orang sekarang muter-muter tempat?” seru Mira.


“Karena kamu bikin waktu jadi lingkaran, Don!” Alira ngakak.


Akhirnya Rizqi membaca buku petunjuk jam dan berhasil mengembalikan posisi angka-angka. Begitu jam diperbaiki, waktu kembali normal—orang-orang berjalan cepat lagi dan musik berhenti tersendat-sendat.


BRUK! Sebuah pintu menuju “masa kini” terbuka.


Sebelum masuk, mereka diberi jam tangan khusus dari TIKTOKO, agar tak hilang arah waktu.

Bagian 2: Waktu Kini yang Kacau!


Begitu melangkah ke ruang waktu berikutnya, Rizqi dan teman-teman tiba-tiba berada di tengah kota modern—tapi semuanya terasa… aneh.


Seorang bayi dalam kereta dorong bicara dengan suara berat, “Dulu waktu saya kecil…”

Sementara seorang kakek duduk di ayunan sambil berkata, “Cing… dot mana, cing?!”


Lihat selengkapnya