Rizqi dan Kotak Ajaib

RIZQI APRI MIVTAH ZAENI
Chapter #8

Bab 8: Pulau Awan

Bagian 1: Negeri di Atas Langit


Setelah menerima Kristal Kedua, TIKTOKO memutar tubuh jamnya dan sebuah lorong cahaya terbuka. “Tujuan selanjutnya... Pulau Awan.”


“Pulau? Di awan? Jangan-jangan nanti kita ketemu raksasa!” ujar Doni sambil menggigil tapi excited.


Mereka melangkah masuk ke lorong waktu, dan—WOOSH!—tiba-tiba tubuh mereka terasa ringan. Saat membuka mata, mereka berdiri di atas jembatan awan yang melayang!


Langit berwarna pastel, burung-burung transparan beterbangan, dan di kejauhan terlihat kota yang seluruh bangunannya dari... busa sabun?


“Selamat datang di Nirwala, negeri di atas langit tempat semua mimpi terbentuk,” sambut makhluk kecil seperti domba terbang.


“Aku Mimi, Penjaga Gerbang Mimpi. Untuk melanjutkan, kalian harus menghadapi mimpi terbesar... dan ketakutan terdalam kalian!”


Alira menelan ludah. “Doni, mimpi terbesarmu apa?”


Doni menjawab dengan polos, “Jadi ketua RT.”


“Eh—itu serius?” tanya Rizqi.


Tiba-tiba mereka tersedot ke dalam gelembung mimpi, dan masing-masing masuk ke dunia mimpi mereka sendiri!



---


Rizqi berada di ruang kelas raksasa. Semua orang menatapnya. Di depannya papan tulis bertuliskan besar: “AYAHMU DI MANA?”


Ia panik, bingung, lalu sebuah suara berkata, “Kalau kamu gagal, kamu nggak akan pernah tahu.”



---


Alira berada di panggung megah, jadi penyanyi… tapi suaranya keluar seperti bebek! Semua penonton tertawa. Ia mulai menangis, tapi kemudian melihat bayangan ibunya menyemangatinya.



---


Doni bangga berdiri pakai peci dan tongkat, “Saya resmi jadi ketua RT!” Tapi tiba-tiba semua warga berubah jadi monster mie instan yang minta makan! “Ketuaaaa laparrrrr!”


“Kenapa mimpi gua kayak ini sih?!” teriak Doni.



---


Mereka bangun bersamaan, keluar dari gelembung mimpi masing-masing.


Mimi tersenyum. “Kalian telah melewati ujian mimpi. Tapi untuk lanjut... kalian harus hadapi yang sesungguhnya: Penguasa Awan—LORD REMPEYEK!”


“Apaan tuh?” tanya Doni.


Langit mendadak gelap, dan muncul sosok raksasa dari gumpalan awan, pakai mahkota dan jubah dari... kerupuk rempeyek?!


“Sambutanku akan... renyah dan mengguncang!” teriaknya, siap menyerang!

Bagian 2: Lord Rempeyek, Penguasa Mimpi!


“Siapa berani mengusik negeriku?” Suara Lord Rempeyek menggelegar dari langit. Ia terbang di atas singgasana awan dengan pelayan berupa kerupuk rengginang bersayap.


“Ini bukan mimpi... atau jangan-jangan ini mimpi dalam mimpi?” gumam Rizqi bingung.


“Gue laper malah!” komentar Doni sambil melirik rempeyek sang penguasa.


Lihat selengkapnya