Rizqi dan Kotak Ajaib

RIZQI APRI MIVTAH ZAENI
Chapter #9

Bab 9: Pasar Bayangan

Bagian 1: Pintu ke Dunia yang Terlupakan


Lorong waktu terbuka dengan pusaran cahaya warna-warni. Rizqi, Alira, dan Doni terhisap masuk bersama TIKTOKO.


Begitu keluar, mereka langsung mencium aroma aneh—seperti campuran sate padang dan dupa. Mereka tiba di tempat yang sangat unik: sebuah pasar yang melayang di atas air, dengan bangunan dari bayangan dan cahaya temaram.


TIKTOKO berkata, “Selamat datang di Pasar Bayangan... tempat segala yang hilang, terlupakan, dan tersembunyi berkumpul.”


“Pasar?” tanya Doni. “Ini lebih kayak dunia Harry Potter campur Pasar Senen.”



---


Suasana Pasar Bayangan


Mereka menyusuri jalan setapak dari kaca kabut. Di kanan kiri, penjualnya bukan manusia—melainkan bayangan. Ada penjual kenangan masa kecil, pedagang rahasia lama, hingga kios yang menjual "tawa yang pernah hilang."


“Eh, ini suara gue waktu kelas 2 SD!” seru Doni saat mendengar teriakan kecil dari dalam botol.


Alira tertarik pada kios yang menjual "Mimpi yang Belum Terwujud". Di sana ia melihat versi dirinya sedang tampil di panggung besar, dikelilingi sorak-sorai.


“Pasar ini menyesuaikan dengan isi hatimu,” ujar TIKTOKO.



---


Petunjuk Kristal Keempat


Mereka mencari petunjuk tentang kristal keempat. Seorang pedagang misterius, berjubah hitam dengan wajah tersembunyi dalam bayangan, menawarkan teka-teki:


> “Jika kalian ingin kristal terang,

Temukan bayangan paling kelam.

Di lorong waktu yang tak punya jam,

Di sanalah jiwamu diuji diam-diam.”




“Waduh... teka-teki lagi,” gumam Rizqi.



---


Munculnya Tokoh Misterius: Si Tuan Bayangan


Tiba-tiba semua pasar jadi gelap. Bayangan besar muncul, menjulang dari atap kios.


“Siapa yang berani mencari cahaya... di wilayahku?” tanya sosok itu. “Akulah Tuan Bayangan, penjaga yang akan menguji isi hatimu!”


Langit jadi kelam. Semua cahaya di pasar padam, menyisakan hanya satu—bayangan Rizqi sendiri yang perlahan berubah menjadi sosok menyeramkan.


“Diri sendirimu... adalah lawan terbesarmu.”

Bagian 2: Cermin Jiwa dan Rahasia Terpendam


Bayangan raksasa yang menyerupai Rizqi berdiri di hadapannya. Mata sosok itu menyala merah, suaranya dalam seperti gema dari lorong waktu.


“Aku adalah kamu... bagian yang kau sembunyikan. Ketakutan, marah, kecewa... semua yang kau pura-pura lupakan.”


Rizqi mundur setapak. Doni dan Alira mencoba maju, tapi TIKTOKO menahan mereka.

“Pertarungan ini hanya bisa dihadapi oleh dirinya sendiri.”



---

Lihat selengkapnya