Esoknya dihari jumat kami belajar seperti biasanya namun setelah istirahat kedua setelah shalat jumat buat yang muslim biasanya sekolah cukup sepi. Karena mayoritas guru dan murid beragama islam sehingga banyak yang masih berada diluar sekolah untuk melaksanakan ibadah. Beberapa siswa laki-laki kelas 3 dan 2 tidak kembali kesekolah. Saat aku akan masuk kekelas aku lihat kiki dan beberapa teman lainnya membawa tas dan diam-diam menyelinap keluar sekolah. Aku yang baru dari kantin bertanya kenila.
“nil hari ini pulang lebih cepat yah?” kataku.
“enggak.. katanya ada yang lagi tauran.”
“hah tauran?!” kataku kaget.
Aku pun melihat beberapa anak kelas 2 dan 3 juga menyelinap keluar sekolah. Salah satunya Robin dan temannya Rangga menyelinap lewat pintu gerbang belakang sekolah. aku yang melihatnya langsung mengikuti dari belakang. Saat dia sampai gerbang dia melihat kearahku. Mungkin dia takut yang memergokinya adalah guru. Tidak lama kemudian dia menaruh telunjuknya kedepan mulutnya sebagai isyarat agar aku yang melihatnya tidak memberi tahu siapa pun atas perbuatannya. Aku hanya menganggukan kepala tanda mengerti. Lalu dia tersenyum dan pergi.
Sebenarnya aku sangat khawatir kalau-kalau dia kenapa-kenapa atau pun terkena masalah.
Saat bel masuk berbunyi para guru bingung karena sebagian muridnya tidak ada. Guru-guru pun bertanya kepada kami.