ROBIN

cynthia ocarina
Chapter #16

LDKS

Hari LDKS pun datang. Aku kira aku tidak akan ikut namun ternyata aku dan Boni bisa ikut. Keluarga ku sedang mengalami masalah ekonomi. Sehingga aku pasrah saja. Namun ternyata Boni berusaha meyakini orantua ku agar kami tetap bisa ikut. Apalagi ikut atau tidak ikut LDKS tetap harus membayar LDKS. Sehingga dari pada rugi tidak ikut tapi harus bayar mending ikut kan. Kami dari keluarga yang sederhana ayahku pegawai swasta sedangkan ibuku membuka warung nasi uduk didepan rumahku dengan spanduk yang cukup besar “Nasi uduk ibu shelly”. Karena rumahku tepat dibelakang sekolahan sehingga itu jadi bahan ledekkan anak-anak disekolahku. Awalnya aku merasa risih, namun saat aku pikir itu memang kenyataannya, buat apa malu kan.

 Kami semua berbaris untuk diabsen dan memberikan bahan-bahan makanan untuk bekal disana. Aku lihat Robin membantu mengumpulkan bahan-bahan makanan kedalam plastik yang lebih besar. Setelah semua berkumpul kami pun masuk kedalam bus dan truk TNI, bus buat para siswi dan guru-guru pendamping sedangkan truk untuk para siswa, guru pendamping, OSIS dan bahan-bahan bekal disana. Bus yang digunakan juga tidak berAC sehingga tidak ada yang merasa iri. Aku dan Boni suka mabuk darat. Namun kali ini aku bisa menahannya. Sedangkan Boni tidak sehingga Boni terlihat pucat dan dia di bantu para guru untuk mengurangi rasa mualnya.

 Akhirnys kami sampai ditempat tujuan. Karena perjalanan cukup jauh kami diperbolehkan untuk istirahat. Sedangkan para OSIS dan sebagian guru-guru pergi untuk mempersiapkan pos-pos untuk acara jerit malam nanti. Setelah dua jam beristirahat dan bersih-bersih kami diminta tolong oleh guru. Anak laki-laki diminta mencari ranting untuk api unggun. Kalau anak perempuannya diminta membantu menyiapkan makan malam. Karena banyak yang membantu aku kembali ketenda. Boni masih istirahat karena mualnya jadinya aku menemani dia. Aku menyuruhnya tidur, dia pun tertidur. Karena bingung mau ngapain aku pun berjalan disekitar tenda. Dari jauh aku melihat Robin dan temannya pergi menjauh dari perkemahan. 

“Mungkin dia sedang sibuk mengurus acara nanti malam” pikirku. 

Malampun tiba setelah beribadah tiba waktunya untuk makan malam. Aku diminta memanggil anak-anak cowok untuk makan ditenda cowok. Sebenarnya aku segan takutnya aku bertemu dengan Aulia. Aku masih kesal atas kejadian waktu itu. Namun saat aku masuk ke tenda, ada beberapa kakak kelas yang sedang asyik berkumpul dan bernyanyi bareng sambil memainkan gitar. Salah satunya melihatku dan bertanya.

“lo nyari siapa?" kata salah satu dari mereka.

“Aulia kali!" kata yang lain sambil tertawa. 

“Aulianya ga ikut “kata yang lainnya

“Disuruh makan." kataku cepat dan langsung berjalan keluar.

“oh.. Woii Makan woi..!" kata kakak itu ke penghuni yang lainnya.

“eh Robin mana?" kata salah satu dari mereka. Aku berhenti sesaat saat mendengar kata Robin.

“Gak tau deh.” Kata yang lain.

“gila yah sih Andrea bisa berani banget deketin Robin Kayak gitu." aku terkejut mendengar yang mereka katakan.

“iya ganjen banget." kata yang lainnya.

“gak risih apa Robin?” kata temannya lagi

“Ga tau deh.." katanya yang lain.

“eh lo masih disini aja ngapain?" kata salah satu dari mereka yang menyadariku. aku tersadar dan langsung pergi keluar. Aku mulai khawatir. Apa benar seperti itu? Saat aku berjalan masuk ketendaku. Ada yang memegang tanganku.

“eh Cyndi, kamu udah kasih tau anak-anak cowok belum?" katanya yang ternyata Bu Ani. 

“udah bu.” aku bilang.

“oh iya, makasih yah.." kata Bu Ani melepas tanganku.

“Iya bu.. “kataku sambil tersenyum tipis. Aku langsung masuk ke tenda. Rasanya aku mulai gak selera makan. Aku duduk terdiam disamping Boni yang terlihat masih tertidur.aku mengingat kembali kata-kata mereka tadi. 

“Jadi karena itu Andrea menyuruh Aulia nembak gue?" kataku spontan sambil berpikir “Andrea mungkin suka juga sama Robin, atau dia gak suka aku dekat dengan kakak kelas” kataku dalam hati.

“Andrea kenapa lagi Cyn?" tanya Boni yang ternyata dia sudah terbangun dari tidurnya.

“ah enggak, oh iya kita makan yuk." kataku terkejut dan langsung mengalihkan.

Lihat selengkapnya