Roda Kehidupan

Firsty Elsa
Chapter #12

Wonderland Safari Park

Setelah melewati ujian akhir semester yang penuh tekanan, Calla dan teman-temannya berkumpul di kantin kampus untuk merencanakan liburan singkat mereka. Suasana penuh keceriaan dan antusiasme mengisi ruang kantin yang sebelumnya terasa dingin akibat kelelahan ujian.

"Finally, kita bisa liburan!" seru Hana sambil mengangkat gelas es teh manisnya.

Bithara tersenyum sambil membuka aplikasi di ponselnya. "Jadi, kita udah sepakat ke Wonderland Safari Park, kan?"

Amaya mengangguk. "Iya, itu benar-benar cocok! Selain bisa lihat berbagai macam binatang, ada banyak wahana yang bisa kita coba juga. Gue udah ngeliat foto-fotonya, kayaknya seru banget."

Thalita tampak bersemangat. "Asik! Gue juga pengen banget coba wahana-wahana di sana. Dan yang penting, kita bisa refresh otak bareng sebelum kembali ke rumah."

Calla menatap teman-temannya dengan senyuman puas. "Beruntung banget kita bisa pergi besok, jadi kita bisa nikmatin hari Sabtu tanpa mikirin tugas. Nggak perlu buru-buru pulang, kan, kita bisa bener-bener relaks."

Hana mengecek beberapa detail di ponselnya. "Kita bisa sewa mobil buat hari Sabtu, terus kita bawa makanan ringan. Besok pagi kita berangkat lebih awal biar bisa eksplor semuanya."

Bithara menambahkan, "Jangan lupa bawa kamera! Ini bakal jadi liburan yang sangat menyenangkan."

Mereka semua sepakat dan semakin bersemangat dengan rencana mereka. Diskusi mengenai jadwal, siapa yang membawa apa, dan kegiatan yang akan dilakukan di tempat wisata berlangsung dengan penuh antusiasme.

Di tengah obrolan seru mereka tentang liburan, Calla dan teman-temannya menyadari bahwa akomodasi di tempat wisata cukup terbatas. Mereka memutuskan untuk mencari solusi agar semua bisa ikut tanpa harus khawatir tentang tempat tinggal.

"Eh, gimana kalau kita nginap di kos Amaya aja?" usul Thalita. "Jadi kita bisa lebih hemat dan nggak perlu bingung soal penginapan."

Amaya mengangguk setuju. "Iya, itu ide bagus! Kos gue cukup buat nampung kalian. Gue juga nggak yakin kalian bisa bangun pagi kalau nggak ada yang bangunin."

Hana segera mengambil ponselnya dan mulai memesan mobil online. "Kalau gitu, kita pesen mobil online aja untuk hari Sabtu pagi. Naik itu aja ya, biar lebih praktis."

Calla menyetujui rencana itu. "Oke, kalau gitu. Besok pagi kita bisa langsung berangkat dari kos Amaya dan siap-siap untuk seru-seruan di sana."

Bithara menambahkan dengan semangat. "Nice! Jadi, kita semua bawa barang-barang yang perlu aja, biar nggak terlalu ribet. Dan pastiin juga jangan lupa kamera buat dokumentasi!"

Dengan rencana yang telah diputuskan, mereka mulai mengatur persiapan terakhir. Amaya memastikan kamar kosnya siap untuk ditinggali sementara teman-temannya mengatur barang-barang yang akan dibawa. Mobil online yang dipesan akan membawa mereka dari kos Amaya ke tempat wisata, menghilangkan kekhawatiran tentang transportasi dan akomodasi.

Setelah merampungkan semua rencana liburan dan mengatur persiapan, Calla dan teman-temannya mulai merasakan semangat liburan yang semakin memuncak. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke kos masing-masing agar bisa mengumpulkan semua barang yang diperlukan.

"Rasa-rasanya semua udah siap. Sekarang, kita pulang dulu, ya?" kata Calla sambil menatap teman-temannya dengan penuh semangat.

Hana mengangguk, memeriksa daftar barang yang perlu dibawa. "Iya, nanti malam kita kumpul di kos Amaya. Jangan lupa bawa perlengkapan mandi, make up, sama outfit yang lucu."

"Jangan lupa juga bawa makanan buat nanti malam nonton film," tambah Bithara.

"Setuju sih, gue punya banyak list film nih!" sahut Calla antusias.

"Puas-puasin ya nanti malam kita nonton film, asal nggak sampai malam-malam biar besok nggak kesiangan bangunnya," tambah Thalita.

"Betul, dan pastiin semua barang udah siap sebelum Maghrib," kata Amaya sambil tersenyum. "Kos gue akan jadi tempat pertemuan kita, jadi kita bisa siap-siap bareng."

Mereka semua setuju dan berjanji untuk bertemu lagi di kos Amaya setelah Maghrib. Sambil berpisah, mereka saling memberi semangat dan memastikan bahwa semuanya berjalan sesuai rencana.

Calla melangkah pulang dengan penuh antusiasme, memikirkan semua barang yang perlu dibawanya. Sesampainya di kos, dia segera memeriksa daftar barang, memastikan perlengkapan mandi, make up, dan pakaian sudah siap. Dia juga menyiapkan beberapa camilan untuk dibawa, mengikuti saran teman-temannya.

Saat malam menjelang, Calla siap-siap untuk menuju kos Amaya. Dengan membawa semua kebutuhan liburan, dia merasa excited dan tidak sabar untuk memulai petualangan mereka keesokan harinya.

Di kos Amaya, suasana semakin ramai saat teman-teman Calla datang satu per satu. Mereka bersemangat membahas rencana esok hari sambil mempersiapkan segala sesuatunya, menunggu hari Sabtu yang penuh keseruan. Keputusan ini membuat mereka merasa lebih tenang dan siap untuk liburan. Keceriaan semakin terasa, dan mereka semua tidak sabar menunggu hari Sabtu untuk menikmati waktu bersama di tempat wisata yang telah mereka rencanakan.

***

Malam telah tiba dan suasana kos Amaya semakin meriah dengan kedatangan teman-temannya. Calla, Thalita, Amaya, Hana, dan Bithara telah siap untuk menghabiskan malam sebelum liburan dengan kegiatan yang santai dan penuh kesenangan. Kos Amaya dipenuhi tawa dan canda, menandakan betapa serunya mereka berkumpul.

"Yeay, akhirnya kita bisa mulai," seru Hana dengan semangat, sambil mengeluarkan beberapa bungkus ramen dari tasnya. "Malam ini kita makan ramen dulu, baru setelah itu kita bisa mulai dengan masker wajah dan film horor."

Amaya mengangguk sambil mengatur meja. "Kita pake masker ini aja ya? Lebih praktis nggak buang-buang juga," kata Amaya sambil mengeluarkan masker berbentuk stik bewarna hijau. Bithara tentu mengangguk menyetujuinya. Sebelum mulai memakai masker wajah, tentu mereka semua mencuci wajah terlebih dahulu agar lebih fresh.

Amaya dan Bithara memakai masker lebih dahulu sambil menunggu Calla dan Thalita memasak ramen. Sedangkan Hana, dia sibuk menyiapkan laptop dan sound untuk menonton film nanti. Hana juga mengatur agar posisi duduk mereka lebih nyaman sambil makan camilan. "May, gue pinjem buku lo dulu ya buat alas laptop biar agak tinggian," kata Hana.

"Ambil aja, Han, atur sebaik mungkin." Amaya yang sibuk mengoles masker di wajah Bithara mengangguk setuju saja.

"Oh iya, ini minumannya belum di bawa sama Calla, gue anterin dulu dah," gumam Hana saat menemukan bungkus minuman instan di kresek yang sempat dia pinggirkan saat mengatur meja.

Sambil menyiapkan ramen di dapur, Calla tertawa kecil. "Kalian semua tahu, gue sangat menantikan malam ini. Setelah ujian dan semua hal yang kita lalui, ini benar-benar melepaskan stres."

Thalita setuju sambil mengaduk ramen di atas kompor. "Betul banget! Kita sudah melewati ujian yang berat, jadi malam ini harus seru. Nanti kita bisa nonton film horor yang bikin deg-degan. Semoga aja bikin kita lupa sama stres ujian."

"Call? Ini minumannya lo lupa bawa deh." Hana datang sambil menyerahkan bungkus instan minuman. "Udah selesai belum itu ramennya? Biar gue bawa sekalian."

"Bentar, ini gue jadiin satu aja ya mangkoknya. Biar kita bisa makan barengan," kata Thalita sambil menuangkan ramen ke mangkok. Sedangkan Calla beralih membuat minuman instan yaitu teh dengan rasa jeruk.

Setelah ramen matang dan siap disajikan, mereka semua berkumpul di ruang tamu, duduk dengan nyaman di atas karpet dan bantal-bantal empuk. Amaya memberikan masker wajah pada Calla dan Thalita yang belum memakai masker sambil mereka menunggu Hana menyalakan laptop.

"Jadi, kita mau nonton film apa?" tanya Thalita, sambil memeriksa daftar film di ponselnya.

Bithara mengangkat tangan. "Gue ada beberapa rekomendasi film horor yang bisa kita pilih. Bagaimana kalau kita voting?"

Mereka semua setuju, dan setelah beberapa menit memilih, mereka akhirnya sepakat untuk menonton film horor terbaru yang sedang banyak dibicarakan. Amaya menyalakan TV dan memulai film, sementara mereka bersiap dengan ramen dan minuman di tangan.

Saat film mulai, suasana di ruangan menjadi hening, kecuali suara sesekali tawa kecil dan teriakan kaget dari teman-teman saat adegan-adegan menegangkan muncul di layar. Calla, Hana, Thalita, Bithara, dan Amaya tampak sangat menikmati momen ini, berbagi camilan dan mengobrol sambil tetap waspada terhadap film yang sedang diputar.

"Ah, jangan deket-deket sama layar, ntar kalian bisa kaget banget!" seru Hana dengan tawa.

Amaya mengangguk sambil memegang bantal. "Munduran, Call, lo nggak takut apa gimana?" Amaya menarik baju Calla agar sedikit mundur meski gadis itu penasaran dengan jalan ceritanya.

Calla bermonolog. "Gue aslinya takut banget ini, cuman penasaran sama yang mau dilakuin sama cowok itu apa ya?"

"Iya dari sini juga keliatan, Cal! Gue cuma takut lo di hap aja sama setannya!" kata Bithara yang berada di barisan belakang bersama Hana. Gadis itu memeluk erat bantal boneka milik Amaya sambil menyesap lolipop yang dibawanya tadi.

Dengan tawa dan kegembiraan yang mengisi malam itu, mereka semua merasa rileks dan terhubung. Momen ini menjadi salah satu kenangan indah yang mereka akan ingat, sebagai bagian dari perjalanan mereka sebagai teman dan perayaan setelah ujian yang melelahkan.

Ketika film selesai dan masker wajah sudah dibersihkan, mereka semua bersantai dan bercakap-cakap, merencanakan kegiatan mereka keesokan harinya. Malam itu di kos Amaya menjadi malam penuh tawa, kebersamaan, dan kesenangan sederhana yang mereka nikmati bersama sebelum memulai petualangan liburan mereka.

***

Esok pagi, suasana kos Amaya masih tenang dan sunyi. Meski matahari belum muncul, Calla adalah orang pertama yang bangun sekitar pukul setengah 5 pagi. Dia menyadari bahwa mereka semua memiliki jadwal berangkat yang harus dipatuhi, jadi dia memutuskan untuk memulai hari lebih awal agar semuanya bisa siap tepat waktu. Selain itu, mereka juga harus melaksanakan shalat subuh sebelum habis waktunya. Apalagi, kamar mandi di kamar Amaya hanya satu jadi memang harus bergantian.

Dengan hati-hati, Calla berdiri dari tempat tidurnya dan mulai membangunkan teman-temannya satu per satu. Dia mendekati Thalita yang masih terlelap di atas kasur.

Lihat selengkapnya