Cuaca mendung dan hujan gerimis yang hampir setiap hari ada di kotanya membuat Rey susah untuk pergi keluar rumah. Rencananya hari ini ia mau pergi ke Perpustakaan Umum Kota Sukabumi tempat Rey biasanya membaca buku-buku unik, namun gerimis masih turun dan belum berhenti. Buku-buku unik yang dimaksud adalah buku yang bergenre Islami, sejarah dunia, sejarah Indonesia, maupun tentang filsafat—namun yang paling jarang ia baca adalah buku filsafat karena dirinya lebih menyukai buku sejarah peperangan.
Gerimis yang terjadi bukanlah gerimis rintik-rintik melainkan gerimis deras. Kalau hanya rintik-rintik biasanya Rey main terobos, namun jika gerimis deras seperti sekarang Rey tidak mau terobos begitu saja lantaran tak mau bajunya nanti basah.
sehun:
pagi hannie 😳 bangun belum?
Tidak sampai menunggu 5 menit, Hannie sudah membalas pesannya.
Hannie:
Udahh 😳 kamu udah mandi?
sehun:
udah dongg, udah wangi juga hehe
Hannie:
Hun hari ini mau ngapain aja??
sehun:
oh iya aku hari ini mau ke perpus. jangan tanya mau ngapain ya 🙂 karena udah jelas perpus tempatnya buat baca buku
Hannie:
WKWKWK KOK KAMU TAU SIH AKU MAU NANYAIN ITU?! 🤣
sehun:
tuhkan wkwk kamu tuh suka nanya hal yang sebenernya ga perlu ditanya soalnya :')
Tak terasa Rey tersenyum sangat lebar. Sesekali ia terkekeh. Dan tanpa disadari seseorang memperhatikannya.
“Chatting-an sama siapa tuh, A?” Tanya mamanya yang baru saja datang ke kamar Rey dengan membawa sebuah pisang berukuran lumayan besar. Si mama duduk di pinggir kasur tepatnya di samping Rey lalu memberikan pisang tersebut pada Rey. “Pacar baru, ya??”
Rey mengambil dengan cepat pisang tersebut sambil mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar. “Apaan sih, Mama?”
Mamanya makin senang untuk menggoda Rey setelah melihat reaksi anaknya yang tidak biasanya sekesal itu.
“Ih Aa beneran udah punya pacar baru, yaa?”