Hari Sabtu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu Rey. Biasanya di malam harinya ia akan merencanakan bangun siangnya karena itu ia sangat suka hari Sabtu. Tak ada yang bisa mengganggunya di hari Sabtu karena seisi rumah tahu bahwa Rey orang yang sibuk kuliah serta sibuk organisasi, maka orang rumah akan mempersilakan Rey untuk tidur selama mungkin di hari Sabtu.
"Aa banguuun!"
Suara perempuan yang sedikit cempreng itu mengganggu tidurnya.
"Mhh, kenapa sih?" Sahut Rey dengan volume kecil serta suara yang serak.
"Ih bangunĀ atuh, A! Katanya mau nemenin Sasa belajar."
Tadi malam mama memang menyuruh Rey untuk mengajari Sasa pelajaran Matematika dan Pendidikan Agama Islam, dan Rey langsung mengiyakannya karena tadi malam ia sedang sibuk membuat proposal acara himpunannya.
Dengan gerakan lamban nan malas, Rey beranjak dari kasurnya sambil membawa setengah nyawanya ke kamar mandi. Selesai mandi Rey langsung menghampiri Sasa ke kamarnya. Sepanjang acara belajar mengajar, Sasa tidak banyak bicara. Rey yang malah terus-terusan bicara karena ia kesal terhadap Sasa yang jika ditanya sesuatu tentang rumus matematika, Sasa tidak bisa menjawab. Sekali diberi soal yang sedikit berbeda pun Sasa sering tak bisa menjawabnya. Sasa akan bertanya kembali pada sang kakak karena terus-terusan merasa bingung.
"Ah kamu mah nggak ngerti mulu, orang dari tadi udah Aa ajarin juga," ujar Rey kesal. Bibirnya sedikit mengerucut.
Sasa hanya bisa memanyunkan bibirnya seraya merutuki kakaknya dalam hati.
Entah sudah berapa kali Rey menjelaskan satu rumus mudah pada Sasa, namun Sasa tak mengerti juga jika ia diberikan soal baru. Katanya lebih mudah soal latihan ketimbang soal yang baru diberi kakaknya. Dan Sasa rasa semua pelajar di dunia merasakan hal yang sama.
Sudah 90 menit lelah mengajar Sasa, Rey akhirnya memutuskan untuk menyudahi sesi belajar tersebut.
"Ya udah nanti malem kamu belajar lagi, ya, sendiri. Biar lancar ujiannya," ucap Rey kemudian ia melenggang pergi dari hadapan Sasa.
š
sehun:
sayang sayang
dulu kamu kalau pacaran ke mana aja?
Hannie:
KeĀ mallĀ doang paling ._.
Kenapaa?
sehun:
oohh, gaa hehe nanya doang aku kepo
sehun:
oh iya aku mau tanya
sebelum kenal aku, di RP kamu udah pernah deket sama siapa aja?
terus dulu pernah suka orang lain sebelum aku?
Hannie:
Umm sama Kris.. terus Ong Seong Wu (uwu)
sehun:
uwu? nama panggilannya itu? atau itu panggilan sayang kamu ke dia? š
Hannie:
Bukan ai kamuuu xD
Jadi dulu sebelum suka sama hun, hannie itu suka sama yang namanya uwu
Oh iya hannie mau jujur, dulu hannieĀ confessĀ ke uwu sama hun di saat yang sama..
Napas Rey agak tercekat saat membaca pesan Hannie yang satu ini.
sehun:
maksudnya?
coba ceritain
Hannie:
Jadi dulu itu waktu hun ngedeketin hannie, hannie udah suka sama orang yang namanya uwu .-. Terus hun ngedeketin hannie kayak niat nda niat/? Ya abisnya dulu kamu gak ada niatan buat nembak aku :( wkwk yaa akunya juga rada ragu
Hannie:
Akhirnya waktu itu aku putusin untukĀ confessĀ ke uwu sama hun bersamaan..
Aku cuma mau liat siapa yang bener-bener sayang sama aku, tapi ternyata hun sama dia sama aja... hannie ditolak secara halus sama kalian berdua..
sehun:
....
bapet
š
Hatinya berdegup kencang setelah sempat berhenti berdetak. Ayka merasakan sesak yang amat kuat. Napasnya sampai tercekat beberapa detik hingga matanya memerah, hidungnya pun ikut memerah.
Balasan Sehun membuat Ayka merasa bersalah sekaligus merasa bahwa Sehun semarah itu padanya hingga mengatainya seperti itu.
Bapet adalah singkatan dari babi ngepet. Tak seharusnya hati Ayka merasa sesakit ini karena Ayka tahu bahwa Sehun hanyalah berkata asal karena sedang dirundung kekesalan yang amat dalam. Kata itu juga terdengar konyol, tak seharusnya ia sakit hati seperti ini. Ayka juga tahu kejujurannya saat ini pasti membuat Sehun murka, tapi kenapa hatinya bisa sesesak ini? Padahal Ayka sudah memprediksikan seberapa sakit hatinya nanti saat Sehun tahu fakta itu, namun ternyata rasa sakitnya melebihi apa yang ia bayangkan.
sehun:
tau gitu dulu aku ga usah deketin kamu ya..
Rasa sakit itu semakin menjadi-jadi saat Sehun berkata seperti itu.
Hannie: