Saking terkejutnya akibat kejadian beberapa hari lalu, Ayka jadi orang yang selalu berkhayal tinggi. Ia selalu memikirkan jika bagaimana suatu saat nanti ia bertemu Sehun di jalan. Bagaimana kalau momen pertamanya saat bertemu Sehun itu terjadi sedikit drama? Seperti berpapasan di stasiun dengan cara bertabrakan. Lalu keduanya saling memandang satu sama lain untuk beberapa detik. Kemudian keduanya saling mengucap maaf sambil sedikit membungkukkan kepala seraya berjalanan dengan masing-masing berlawanan arah.
Ayka yang masih terngiang wajah lelaki yang telah menabraknya langsung menceritakan semuanya pada Sehun lewat ketikan: “Sayang aku lagi di stasiun, terus tadi aku tabrakan sama orang, tapi orangnya baik. Untung aku nggak dimaki hehe.”
Dan tiga detik kemudian balasan dari Sehun muncul: “Hah? Aku juga abis nabrak cewek tadi...”
Keduanya terkejut bukan main, sontak mereka saling membalik badan untuk melihat ke objek yang ingin mereka lihat. Mata itu terpaut. Tak terasa kaki mereka melangkah tanpa diperintah. Semakin dekat, mereka mendekat. Keduanya sampai, di hadapan terkasih.
“Se-sehun?”
“... Hannie?!”
CUT!
Cukup sudah mengkhayalnya. Jangan diteruskan, bisa-bisa hati Ayka meledak hanya karena membayangkan harapan yang kemungkinan terjadinya hanya 1% dari 99%.
Malam ini, di tempat yang berbeda, Rey melakukan aktivitasnya seperti biasa. Rebahan, mendengarkan lagu menggunakan earphone, menatap langit-langit kamar sambil membayangkan wajah kekasih RP-nya yang entah seperti apa wajahnya. Pasti cantik, batinnya. Pasti, hatinya cantik.
Ponsel Rey bergetar sesekali, menandakan Hannie yang baru saja membalas pesan-pesannya. Bagaimana bisa ada manusia yang merasakan bahagia sebahagia ini? Rey bertaruh, tidak akan ada kebahagiaan yang lebih membahagiakan kecuali Hannie.
Rey pun tersenyum sepertiga detik setelah membaca pesan yang baru saja masuk. Sedikit terlihat deretan gigi putihnya yang rapi. Senyum manisnya bisa saja membuat bidadari turun dari surga hanya untuk melihat senyuman itu, namun Rey pasti menolak para bidadari itu karena baginya hanya ada satu bidadari bumi yang mampu membuatnya jatuh cinta.
Jemarinya menari-nari di atas layar ponsel pintar itu. Masih dengan bibir yang berulang kali melengkungkan senyuman. Rey terkekeh sesekali, tingkah Hannie sangat menggemaskan. Ia suka. Rey suka dengan semua yang Hannie lakukan.
Hannie:
Hunnie, mau nanya .-.
sehun:
apa sayang?
Hannie:
Tapi tapi jawab jujur yaa?
Gapapa kok hannie gak bakal marah
sehun:
iya sayang kenapaa?
Hannie:
Hunnie... sebenernya hunnie udah tau RL hannie ya?
Untuk sekejap Rey menelan ludahnya agak susah. Lama. Rey lama untuk menjawab satu pesan itu. Ia ingin berpikir dulu sebelum menjawab, namun bagaimana ia akan mengatakannya pada Hannie? Rey yakin pasti Hannie akan marah ataupun kesal walaupun Hannie bilang takkan marah.
sehun:
kalau aku bilang iya, kamu bakalan gimana?
Hannie:
Yaaa gak bakal gimana-gimana ._.
Orang udah terlanjur tau
Biasa aja sih sebenernya
sehun:
ohh gitu
Hannie:
Jadi? ._.
sehun:
hannie
sebenernya aku tau nama asli kamu...
🌠
ANJIR TUH KAN!!!
Hannie:
SEH
OSEH!