ROLE PLAYER

Nada Lingga Afrili
Chapter #45

44. Reaksi Rey

Halo?”

“Iya. Ini siapa, ya?”

Ini Zahra, sepupu Ayka yang waktu itu nganterin dia ke Sukabumi buat ketemu lo waktu lo wisuda.”

Deg.

Satu kalimat yang amat jelas itu membuat Rey sedikit terkejut. Bagaimana orang yang mengaku bernama Zahra sekaligus sepupunya Ayka ini tahu nomor teleponnya? Oh, mungkin dapat dari Ayka.

“Iya, Zahra. Ada apa, ya?”

Sekarang lo lagi di mana?

Sejenak Rey menjauhkan telinganya dari ponselnya dan menatap bingung ponselnya. Kemudian ia menempelkan kembali ponsel itu ke telinganya. “Di... rumah.”

Ih bukan gitu maksudnyaa! Lo sekarang lagi di Sukabumi atau di mana?

“Oh, di Bandung. Kantor gue di Bandung soalnya. Ada apa, sih?”

Sebenarnya dari tadi pagi saat jarum jam masih menunjukkan pukul 7 Rey mengerjakan tugas tambahan yang diberikan atasannya. Tugas tambahan itu yang membuatnya hari ini batal berleha-leha di rumah minimalisnya yang ia sewa selama setahun ini. Saat Minggu datang, Rey selalu menyempatkan diri untuk rebahan seharian di rumahnya yang kelewat nyaman itu. Bermodalkan makanan ringan yang ia beli sehari sebelum melakukan kegiatan berleha-leha itu, Rey menonton drama Korea yang sedang booming saat itu juga.

Namun berbeda dengan hari ini, Minggu ini. Atasannya menjengkelkan. Entah kesambet apa atasannya sampai memberi tugas tambahan yang katanya tak sempat diberikan padanya hari lalu. Dan sekarang tangan kanannya sibuk menari-nari di atas keyboard laptop serta tangan kirinya yang memegang ponsel yang ditempelkan ke telinga, dan mata yang terus tertuju pada layar cerah itu.

Gue mau nanya sama lo.” Suara Zahra terdengar kesal sekaligus ragu-ragu.

“Iya, nanya apa?”

Lo masih sayang nggak, sih, sama Ayka?

Dahi Rey mengerut, namun mata dan tangan kanannya masih tetap bekerja dengan baik. “Yaa... masih lah. Kenapa nanya-nanya beginian, sih?”

Lihat selengkapnya