Romance Impossible

SHARON
Chapter #5

Chapter o5

Mella melangkah masuk ke ruangan Bastian dengan hati tak menentu, Ia menarik napas pelan, mencoba menenangkan pikirannya yang mulai kacau oleh beberapa hal. Bastian sudah duduk di balik meja, wajahnya tenang tapi tak menyambut.


“Duduk,” katanya singkat.


Mella menurut, menahan segala kemungkinan buruk yang terlintas di pikirannya.


“Langsung saja,” kata Bastian tanpa basa-basi, nadanya datar tapi menusuk. “Aku ingin tahu, sebenarnya niat kamu menikahi kakakku itu apa?”


Mella sempat terdiam, ia pikir ia dipanggil ke ruangan itu untuk ditegur karena ada yang salah dengan pekerjaannya. Tapi ternyata Bastian membahas soal pertemuan keluarga yang terjadi beberapa hari lalu. Sebenarnya Mella sudah ada feeling tentang hal itu, tapi rasanya tidak mungkin, seorang Bastian yang tegas mencampurkan masalah pribadi dengan pekerjaan.


Mella bahkan tidak habis pikir dengan tuduhan Bastian. Pria itu menuding Mella ingin menikahi Rayhan karena memiliki niat tersembunyi. Bahkan tidak terlihat sedikit pun rasa bersalah di raut wajah pria itu saat melontarkan tuduhan itu pada Mella. Karena Bastian sendiri merasa ini tidak masuk akal, bagaimana bisa Mella langsung setuju menikah saat mereka baru mengenal beberapa Minggu. Bastian merasa itu lebih dari cukup untuk mencurigai niat Mella.


Tapi belum sempat Mella membuka mulut, tuduhan lain menyusul.


“Jangan-jangan kamu bilang ke Kakakku kalau kamu hamil, ya kan?"


Plak!


Suara tamparan bergema di ruangan itu. Mella berdiri, suaranya kini mulai bergetar, tapi bukan karena takut, “Saya bukan perempuan murahan seperti yang Pak Bastian tuduhkan."


Bastian hanya menatapnya dingin, seolah semua yang dikatakan Mella tak berarti.


"Saya tidak mengira kalau Pak Bastian suka merendahkan orang lain seperti ini." ujar Mella, nadanya pelan tapi penuh luka.


“Saya masih menjaga kehormatan saya. Kalau Bapak ragu, kita bisa ke rumah sakit untuk membuktikannya.” lanjutnya


Alih-alih merasa bersalah, Bastian malah mengeluarkan pertanyaan yang lebih menyakitkan.


“Berapa yang kamu minta supaya pernikahan ini batal?”


Mella memandang Bastian sejenak, lalu menghela napas panjang, seperti mencoba membuang seluruh rasa sakitnya dalam satu hembusan.


Tanpa sepatah kata pun, Mella berbalik dan melangkah pergi. Sebelum Mella benar-benar menghilang dari balik pintu, Bastian memperingatkannya kalau ia tidak akan merestui hubungan ini sebelum mengetahui niat Mella yang sesungguhnya.


Mella berhenti di ambang pintu. Ia menoleh, sorot matanya kini lebih tajam dari sebelumnya. Perempuan itu balik menantang, katanya kalau Bastian tidak merestui hubungan ini, Bastian sendiri juga yang akan merugi, "Kau pasti tau apa maksudku kan, Pak Bastian..."


Mella menunduk singkat, “Permisi.”


Bastian berniat mengejarnya, tapi langkahnya terhenti saat menyadari semua mata tertuju padanya. Beberapa rekan kerja tampak menoleh dari meja masing-masing, berpura-pura sibuk sambil mencuri pandang ke arahnya. Bastian mengurungkan niatnya untuk mengejar Mella dan berjalan mundur kembali ke ruangannya.


ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ✿ʘ

Lihat selengkapnya