Blurb
Armand pikir sangat mudah menaklukan sosok Miranda. Seorang gadis desa yang bekerja di restoran dengan wajah pas-pasan. Dia bisa menaklukkan perempuan itu hanya dalam kedipan mata. Seorang Armand - pria tampan nan kaya mendekatinya, Miranda pasti dengan senang hati berlari dalam dekapannya tanpa banyak berpikir. Namun prediksi Armand keliru besar. Ternyata Miranda tidak mudah untuk dirayu. Perempuan itu terlalu realistis memandang dunia. Saat tahu seorang Armand, pria tampan dan kaya raya itu mendekatinya, perempuan itu tidak bergembira sedikit pun. Dia justru merasa cemas. Saat pria biasa saja tidak tertarik dengannya, bagaimana bisa seorang Armand, yang dengan hampir dengan seluruh kesempurnanya itu jatuh hati kepadanya. Tentu hal itu menimbulkan kecurigaan. Rasanya itu hal yang tidak mungkin, kecuali; pria itu datang hanya untuk ... mempermainkannya.
Melihat sikap antipasi perempuan itu, Armand akhirnya jatuh hati telak kepada perempuan itu. Miranda mengubah pandangan terhadap perempuan. Bahwa tidak semua perempuan di dunia ini sama. Materialistis. Perempuan itu berbeda. Dia menjadi menginginkan perempuan itu di dalam hidupnya.
Namun, di sisi Miranda, perempuan itu justru sebaliknya. Dia menolak pria itu dalam hidupnya. Status sosial Armand sangat tinggi untuk dia raih.
Lantas bagaimana kisah mereka? dapatkah mereka bersatu di tengah perbedaan status sosial mereka yang begitu mencolok?