Romantic Destination (Found You)

Alita
Chapter #24

Rasaku Rasamu

“Kau masih ingat kriteriaku mengenai lelaki yang manis?” Grace mengawali pembicaraan hendak masuk lift. Rehan sudah turun membawa koper. Dia sengaja menyuruh suaminya itu pergi lebih dulu karena ingin menghabiskan waktu dengan Dira.

Tentu Dira masih ingat karena Grace mengatakan menyukai lelaki manis. “Dan kau sudah menjadikan adikku sebagai targetmu, ya?" sahut Dira tertawa ringan.

“Astaga, bagaimana kau tahu?" balas Grace tersenyum lebar. “Sepertinya dia mampu membuatku tertarik untuk mulai mencari destinasi yang bagus."

“Oh, sahabatku benar-benar sedang dimabuk cinta,” tukas Dira menggelengkan kepalanya. Sejenak dia menghela napas. “Aku yakin Ibu pasti akan sangat senang melihat hal ini.”

Grace merasakan nada kesedihan dalam suara Dira, “Berhentilah menggodaku, Mbak Indira Wijaya. Aku juga yakin kalau Ibu tentu bahagia di sana.”

Dira mengerjap. Sesaat pikirannya teralihkan. Entah mengapa kata ‘Mbak’ yang dipakai Grace terasa menggelikan. Bagaimana mungkin sahabat yang sudah bertahun-tahun bersama dengannya harus memanggil dengan sebutan lebih formal seperti itu? Itu menjadi asing baginya.

“Sekarang aku tahu rasanya saat Rehan menyebutmu dengan panggilan itu,” gumam Dira.

Grace terkekeh, namun ekspresinya dengan cepat berubah lebih serius dan membuat Dira cemas.

“Selama berada di sini aku belum pernah mendengar lagi kau bercerita tentangnya padaku,” kata Grace saat pintu lift terbuka. “Kalian masih berhubungan baik?"

“Dengan siapa?” Dira balas bertanya. Berpura-pura tidak tahu.

"Kau tahu maksudku," tukas Grace. "Apa perlu aku bertanya pada Madame Eliya?"

Sejenak Dira merenung. Haruskah sekarang dia memberitahu Grace? Dia menatap sahabatnya yang tampak bahagia. "Sudahlah, tidak perlu membahasnya. Aku lebih suka kau memberiku hadiah ponakan."

"Oh...," Grace menyikut lengan Dira. "Baiklah jika kau tidak ingin membahasnya. Tapi bukankah dia akan datang di acara Profesor Rasyid?"

Dira berpikir sejenak mengingat besok sore Profesor Rasyid mengadakan pesta ulang tahun cucu pertamanya sekaligus pertunangan anak keduanya. Malam ini dia akan menginap di sana untuk membantu mempersiapkan pesta karena urusan tesisnya juga hampir rampung.

“Aku butuh jawabanmu, bukan desahan seperti yang sedang kaulakukan itu,” gerutu Grace, lalu berujar pelan, "Sepertinya tindakanku benar dengan mencari tahu."

"Apa?" Dira bertanya mendengar Grace mengucapkan sesuatu.

"Apa kau sudah siap berangkat, Grace?" Yasmine menyapa di pintu apartemen.

Lihat selengkapnya