Romantika Cinta Dinar - Buku-1

TOTO M. RIANTO
Chapter #20

#20Pelipur Hati

Kata “putus cinta” yang telah diucapkan oleh Rian tadi, bagi Dinar sangat dahsyat, bagai petir di siang bolong. Begitu tiba-tiba, begitu tak terduga, sangat menyesakkan dada. Seperti poselen yang dibanting dengan kekuatan penuh, lalu hancur berkeping-keping; seperti itulah hancurnya hati Dinar. Dan yang membuat Dinar makin merasa nelangsa, di saat sedih begini, tak ada satu orang pun tempat ia mengadu. Maka, ia hanya bisa sesenggukkan, menangis seorang diri di kamarnya. Tapi untunglah tak lama kemudian ayahnya tiba di rumah, pulang dari kerja. Dan melihat kedatangan ayah, Dinar langsung menghambur memeluknya dan dengan merebahkan kepala di dada ayah, sesenggukkannya terdengar semakin keras. Sang ayah pun tanggap, ada satu hal yang dahsyat lagi yang mengguncangkan dada putri semata wayangnya. Maka, dengan kelembutan seorang ayah, dibelai-belainya rambut Dinar.

 “Din, bagikan dukamu pada aku,” kata ayah dengan suara lembut dan sabar. “Agar kesedihan hatimu berkurang, Nak.”

 Maka di antara sedu-sedannya, Dinar menceritakan prahara yang baru melanda jalinan kisah cintanya dengan Rian. Mendengar penuturan putri tunggalnya ini, sang ayah ikut bersedih. Ia akan ikut menangis, tapi dengan segala daya ia tahankan tangis itu. Karena sepenuh hati segera sang ayah menyadari, tangisnya hanya akan membuat kesedihan Dinar makin berlipat. Maka ditepuk-tepuknya punggung Dinar dengan penuh kasih sayang.   

 “Sekarang saya harus bersikap bagaimana, Ayah?” tanya Dinar masih di antara isaknya.

Lihat selengkapnya