Romantika Cinta Dinar - Buku-1

TOTO M. RIANTO
Chapter #5

#5Terluka

Ayla warna merah itu  berhenti persis di depan rumah Dinar. Sesaat kemudian, Riko keluar dari dalam sedan mungil itu. Penampilannya rapi, perlente dan wajahnya berseri-seri dengan harapan yang melambung akan sambutan Dinar dengan ramah dan manis. Sambutan untuk seorang dokter muda.  

 Riko menekan bel di samping pintu pagar. Sambil menunggu reaksi dari penghuni rumah, ia melihat arloji. Jam 7.45. Ah sedang, belum terlalu malam, batinnya. Ya inilah risiko jadi dokter, nggak bisa apel sore. Untung aku dokter yang masih baru buka praktek pribadi, belum banyak pasien yang datang ke tempat praktekku. Jadi, aku memang harus segera cari pacar yang serius, lalu segera pula menikah. Agar sore hingga malam bisa praktek pribadi dengan tenang, nggak dipusingkan dengan jadwal apel.   

 Tapi ketika yang keluar menyambut ayahnya Dinar, entah kenapa, Riko langsung menangkap firasat buruk.  “Malam, Oom,” sapanya dengan senyum.

 “Malam. Ayo masuk, Riko...” Ayah Dinar membuka pintu pagar lebar-lebar.

 “Kok sepi. Tante dan Dinar ke mana, Oom?” tanya Riko ketika sudah duduk di kursi ruang tamu.

 Sejenak ayah Dinar kelabakan.  “Hem ada, ada,” sahutnya kemudian dengan senyum pahit. “Sebentar, saya panggil, ya?” Ayah Dinar beranjak ke dalam rumah.

 Sudah agak lama, tapi dari dalam rumah belum juga muncul Dinar atau ibunya. Riko merasa jenuh. Tanpa sadar, ia kembali melihat arlojinya. Jam 7.55. Ah, belum terlalu malam, ah, batinnya lagi. Riko mengedarkan pandangannya keliling ruang  tamu, lalu tatapannya berhenti pada aquarium. Karena terlalu asyik memandangi ikan-ikan hias yang ada di aquarium, ia tak sadar kalau Dinar sudah duduk di hadapannya. Dan ia baru tahu akan keberadaan Dinar, saat jam dinding di ruang tamu itu berdentang delapan kali.  

 “Eh, Dinar. Muncul kok diam-diam, sih?”

Lihat selengkapnya