Sudah jam 12 malam, tapi Asri belum bisa memejamkan mata. Ia masih bergolek-golek di tempat tidur. Lalu, ditatapnya langit-langit kamar dan hatinya kembali bertanya-tanya: Kenapa ya, aku belum bisa mencintai Kak Riko sepenuh hati walau dia sudah jadi Dokter, sudah mulai buka praktek pribadi pula? Kenapa ya, kenapaaa…??
Kemudian, di bibir Asri terlukis seulas senyum, teringat ia pada adegan mesra yang ia lakukan pada Riko di dalam gedung bioskop tadi. Ah, adegan mesra itu rasanya hanya akan jadi kenangan manis aja… batinnya.
Tiba-tiba HP yang tergeletak di sampingnya bersiul, sebuah WA masuk, dari nomor tak dikenal, tapi dari foto profilnya Asri langsung tahu, itu WA dari Tondo Widodo. Huh, udah brani kirim WA dia sekarang, batin Asri kesal. Lalu dengan perasaan kesal pula ia baca WA dari Tondo Widodo itu:
“Malam Asri. Dah bobo?
“Huh, genit betul sih, laki-laki ini!” gerutru Asri. Kemudian tetap dengan rasa kesal ia membalas WA itu:
“Heh, biar saya belum bobo, nggak pantas Oom kirim WA ke saya! Dah punya anak bini, masih genit!”
Sejenak kemudian, datang balasan WA dari Tondo: