Sejak ibu tirinya pergi meninggalkan rumah, masalah kebersihan rumah menjadi tanggung jawab Dinar sepenuhnya. Pernah ayah mengusulkan untuk mencari pembantu khusus untuk masak dan bersih-bersih rumah, tapi Dinar menolak. Ia berkata: urusan masak dan kebersihan rumah bisa ia tangani sendiri.
Agar praktis, untuk urusan memasak 2 cara yang dilakukan oleh Dinar; nasinya masak pakai majic com, sedang lauknya beli di warung nasi Bu Katmi yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Sedang urusan bersih-bersih rumah ia kerjakan setiap hari Sabtu dan Minggu atau hari libur kuliah. Konsekwensinya, kini setiap hari sabtu dan Minggu atau libur kuliah, pagi-pagi ia selalu sibuk, bersih-bersih rumah.
Seperti Minggu pagi ini. Dinar sedang sibuk mengepel lantai teras depan rumah, ketika terdengar deru sepeda motor memasuki halaman depan rumahnya. Dan ketika tahu yang datang kekasihnya, Dinar sedikit gugup, nggak biasanya Rian apel sepagi ini. Tapi mau menghindar juga sudah tak mungkin. Maka dengan melepas senyum ia menyambut kedatangan kekasihnya itu.
“Maaf ya, masih bersih-bersih rumah,” katanya.
“O, terus kan aja,” ucap Rian. “Senang aku punya calon istri yang rajin bersih-bersih rumah,” candanya.
Dinar mencibir manja sambil memperhatikan penampilan Rian yang ekstra rapi, mengenakan baju batik walau motifnya tidak terlalu formil.
“Mau kondangan, ya?” selidiknya.