Guru pun masuk ke kelas, waktu itu pelajarannya sejarah. Pelajaran yang paling gue benci. Maklumlah kalau soal sejarah jangan ditanya, gue termasuk murid paling rendah dalam pelajaran yang satu ini. Untungnya guru itu gak bisa lama-lama mengajar karena ada urusan mendadak. Sebagai gantinya semua murid diberi tugas kelompok.
Sebelum guru itu keluar kelas, dia sempat membagi satu kelas menjadi enam kelompok. Kejutan sekali gue satu kelompok sama Fajar, kalau ada yang tahu di otak gue terpampang tulisan OH YESS!! Gede banget. Ini suatu keberuntungan yang diberikan tuhan kepada gue setelah kejadian yang bikin gue makan hati pagi ini. Terima kasih tuhan, atas izin-Mu gue ada kesempatan untuk memandang Fajar lebih lama saat kerja kelompok. Gue menunduk, senyum-senyum sendiri.
Gak berselang lama kegembiraan gue buyar. Satu kelas malah Jadi gempar. Apalagi kalau gak karena gue satu tim sama Fajar dan dibumbui gosip tadi (sebenarnya sih fakta). Tapi gak apa-apalah ada sisi baiknya hehehe,,,,, Fajarkan ahli banget kalau soal pelajaran sejarah jadi gue gak perlu pusing sama tugas ini. Mari kesampingkan pikiran teman yang usil.
Setelah bel pulang berbunyi. Gue langsung ngibrit pulang ke rumah. Penampilan gue udah awut-awutan tak serapi tadi pagi. Rok miring, dasi udah gue longgarin, baju udah dikeluarin, muka udah kumel, pokoknya gak banget deh. Sesampai di rumah gue langsung duduk di kursi ruang tamu.