Romantisme Diary yang Hilang

Fia Shofia
Chapter #4

Tak Sengaja Bertemu

Sore itu gue menjemput Nisa, adik gue ke sekolahnya. Sebenarnya sekolahnya gak jauh-jauh amat dari rumah gue. Jalan kaki tujuh menit juga sampai. Tapi berhubung mama yang nyuruh, gue berangkat aja. Bisa berabe kalau gue gak mau nurut sama mama. Uang jajan gue bisa dipotong selama dua bulan berturut-turut, kan gak lucu. Mau jajan pakek apa gue, batu krikil? yah ditampolin balik ke gue bisa-bisa sama penjaga kantin. Jangan sampai mimpi buruk itu terjadi.

Gue menunggu Nisa di sudut bangku taman sekolahnya. Gue mimilih tempat itu karena gak terlalu ramai. Suara ibu-ibu komplek yang juga pada jemput anaknya agak menggangu. Sudah pahamkan gimana rempongnya ibu-ibu komplek kalau membahas sesuatu, membahas ini itu gak jelas. Mungkin sih jelas topiknya hanya saja gue yang malas untuk mendengar pembicaraannya, yah namanya juga anak SMA. Topik yang dianggap penting bagi ibu-ibu bisa jadi gak penting untuk didengar bagi anak SMA. Sudah menunggu sepuluh menit di sana tapi Nisa belum kunjung keluar, biasanya dia gak selama ini. 

”Haduh anak ini lama banget sih keluarnya..!!” omelku sendirian. 

Mana Perut ini laper banget lagi. Gue lupa gak makan siang tadi. Langsung ke sini aja. Gue kira anak itu udah nunggu di luar. Bahaya juga kalau dia nunggu lama dan merajuk. Ujung-ujungnya gue diaduin ke nyokap lagi, serba salah deh.

Tiba-tiba ada suara bertanya entah dari mana asalnya (Emang gak ada wujudnya?). 

“Loe kenapa sih, ngomel-ngomel sendiri gak jelas. Lagi stres ya???”

Lihat selengkapnya