Romero dan Eleni

waliyadi
Chapter #4

Bab 3

Matanya memandang terus ke bawah, berupaya keras mengindahkan semua tatapan dan bisik-bisik semua anak. Sepanjang pelajaran Eleni menuliskan percakapan dengan dirinya sendiri pada lembaran-lembaran buku tulis. Ketika jam makan siang ia pun hanya menatap nasi goreng yang dibuatnya subuh tadi.

"Kalau nggak dimakan mending buat aku saja."

Eleni kaget melihat seorang cewek spontan duduk di pinggirnya, ia melirik ke segala arah memastikan semua bangku kantin penuh tapi nyatanya masih banyak yang kosong. Leni langsung mengambil jarak.

"Oh, sorry kalau gua lancang," lalu mengulurkan tangannya, "kenalian Miriam, gua anak baru, pindahan dari Jakarta."

Leni menatap tangan yang berada di hadapannya lalu, melihat dari bawah ke atas anak baru tersebut.

"Baiklah kalau lo nggak mau kenalan, gua bisa pindah ke meja lain."

"Tunggu!" sela Eleni saat Miriam mulai bangkit. "Aku Leni."

Miriam kembali duduk dan melempar senyum kecil.

"Aku Eleni dari kelas 12-A."

"Kenalin Miriam dari kelas 12-D, sayang banget kita nggak sekelas. Bintang gemini artinya gua bisa punya dua muka dan gua suka banget ama semua makanan yang mengandung cokelat. Terus band favorit Tokio Hotel, pernah dengerkan Tokio Hotel itu? Pastinya pernak dong, terus film favorit Mean Girls"

Eleni menatap dengan mata terbelaklak, tidak pernah ia bertemu seseorang yang langsung berterus terang seperti Miriam. Kemudian ia menyipitkan matanya mencoba memahami mengapa Miriam terus melihat padanya seperti menanti sesuatu.

"Giliran lo"

"Oh, baiklah. Eleni Salsabillah, bintang sagitarius terus musik favorit Bimbo, film favorit Ayat-Ayat Cinta dan suka makanan halal."

"Menarik Leni, terus terang gua belom pernah ketemu sama orang yang suka banget sama makanan halal dan Bimbo itu dari mana ya?"

"Itu band lawas, kebetulan Abah suka banget puter di rumah dan di mobil."

"Vintage girls, i like that." Mata Miriam menoleh pada bekal, "jadi ngomong-ngomong itu nasi goreng bakal dimakan nggak? Soalnya perut gua nampaknya nggak begitu cocok sama jajanan kantin ini."

Leni langsung menyodorkan bekalnya,"silahkan, ini aku sendiri yang buat."

Miriam langsung menyambar nasi goreng tersebut, "BTW ini sekolah punya cerita apa?" tanyanya sambil mengunyah.

"Cerita?"

Kedua bola mata Miriam langsung berputar. "Ya ilah, maksudnya siapa aja cowok yang ganteng di sini, sama yang masih jomblo lalu guru-guru yang killer ama biasanya pada nongkrong di mana anak-anak?"

Eleni langsung berpikir keras untuk menjawab semua pertanyaan tersebut. "Ehemm, kalau cowok-cowok ganteng sih, palingan anak baseball."

"Jadi di sini yang booming baseball bukan basket?"

Eleni mengangguk, "terus guru killer hampir tidak ada, semuanya baik-baik kok."

Lihat selengkapnya