Rosmariam

Anita Utami
Chapter #10

9

“Siapa dia?” Milan tak dapat menyembunyikan penasarannya, menyerang Rayan dengan wajah bersungut-sungut padahal dokter muda itu belum duduk benar dari posisinya bangun tidur. “Kau tahu tentang ini?”

Rayan menguap lebar, menurunkan kaki dari ranjang, meraih kemeja. “Itulah kenapa semalam saya mencegahmu. Tanpa kau nekat pun, semua akan terbongkar,” mengancingkan kemeja satu per satu.

Milan menatap tajam lalu mengerjap pelan, menggigit bibir, menyibak rambut ke belakang. “Kau licik,” desisnya.

“Apanya?” Rayan tertawa. “Kau tinggal menulisnya, Milan. Tak ada yang melarang. Kau harusnya berterima kasih, saya sudah mencegahmu dari bertindak bodoh.”

“Apa yang bisa kutulis sekarang? Memang siapa dia? Kenapa bisa dia begitu? Ah,” Milan mengacak rambutnya sendiri. “Memang kau mau memberitahuku? Kupikir sih tidak.”

Rayan tersenyum geli, ditatapnya Milan yang sedang menatapnya jengkel. Terkekeh, membuat Milan mendelik.

“Dia Rosmariam,” ucap Rayan singkat sembari meninggalkan kamar pengintai. Milan mengekorinya buru-buru. “Dia tinggal di atap Rumah Gadang selama ini.”

“Hah!” Milan sulit percaya. “Memangnya dia tikus? Lalu, siapa yang mati?”

“Bukankah kau penasaran dimana dulu Ataya mendapat trauma.”

Lihat selengkapnya