Ruang Kata

Firsty Elsa
Chapter #23

BAB 22

Seorang gadis berjilbab hitam duduk manis di kursi untuk menunggu waktu check in. Sekarang sudah hampir pukul dua siang, namun teman-temannya tak kunjung datang. Perasaan Salsa terasa campur aduk, takut mereka tak datang dan tak aka nada perpisahan yang terakhir kalinya.

“Salsa?” panggil Ilana yang melihat kekhawatiran di wajah anak gadisnya itu. “Kamu nggak pa-pa kan?”

Salsa menoleh pelan, ia tersenyum tipis. “Nggak pa-pa kok, Ma.”

Anton lebih mendekatkan tubuhnya pada Salsa agar bisa merangkul gadis itu. “Teman-teman kamu pasti datang. Papa yakin sekali, mereka pasti sedang menuju ke sini.”

“Papa yakin?” tanya Salsa penuh harap.

“Sangat yakin. Mereka pasti datang menemui kamu,” kata Anton dengan tersenyum.

Sementara itu, rombongan Raihan sudah sampai di bandara. Tanpa basa-basi mereka berlari kencang menuju tempat check in. Raihan mengedarkan matanya ke seluruh penjuru untuk mencari sosok gadis itu.

“Tunggu Rai!” teriak Nabilla yang berada di barisan belakang.

“Keburu check in Salsanya. Ayo!” kata Riko sambil menarik tangan Nabilla agari ikut berlari lebih kencang.

Raihan menemukan Salsa yang sedang duduk di antara kedua orang tuanya. Ia tersenyum manis begitu Salsa melihat ke arahnya.

“Salsa!” teriak Elisa yang berdiri di belakang Raihan bersama Satria.

Salsa berdiri menatap seluruh teman-temannya yang hadir. Dia juga sadar bahwa ada satu kakak kelasnya yang juga ikut. Salsa sudah menduga, mereka pasti membolos lewat bantuan Kak Arel.

Raihan berlari menghampiri Salsa dan langsung memeluknya erat seolah tak ingin berpisah. Anton dan Ilana ikut berdiri, mereka tersenyum melihat Raihan datang bersama teman-temannya.

“Tante Ila?” Elisa melewati Raihan dan Salsa untuk menghampiri Ilana. Elisa langsung memeluk Ilana yang sudah dianggap seperti ibu kandungnya sendiri. Sekarang Elisa sudah memaafkan Ilana dan kembali bersikap manja seperti dulu.

Lihat selengkapnya