Ruang Memori

bibliosmia
Chapter #27

Dongeng Cinta

Setiap hari semua dilakukan dengan keromantisan, perlakuan-perlakuan sederhana yang membuat Aca dan Yohan semakin merasakan indahnya jatuhnya cinta. Hari in, mereka membersihkan rumah, menyapu, mengepel, membersihkan semua debu, mulai memasang foto-foto mereka berdua di setiap sudut rumah. Di ruang tamu, ruang keluarga, di dinding tangga, kamar, di segala ruangan kini terpajang foto-foto Aca dan Yohan.

Hari-hari penuh kebahagiaan dan keromantisan, membuat Aca dan Yohan memiliki harapan lebih tinggi lagi untuk perjalanan cinta mereka. Tidak salah, karena setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan untuk hubungan mereka.

Layaknya perempuan di luar sana, Aca yang terlihat begitu cuek ini juga suka mengkhayal, membuat dongeng untuk cerita hidupnya sendiri, merangkai kebahagiaan dalam ingatannya sendiri, menata setiap cerita sebelum matanya terpejam di malam hari.

Seperti saat ini, Aca sedang merangkai cerita di dalam pikirannya sebelum dia tertidur pulas di samping Yohan. Aca membayangkan, bahwa hari berganti hari, minggu dan bulan pun berjalan, karena bumi selalu berotasi, setiap hari tanpa jeda, Tuhan memberi mereka bahagia, dimulai dari cinta yang terus tumbuh, hingga calon buah hati.

Aca membayangkan dia sedang mengandung bayi lucu di dalam perutnya, setiap hari hanya perasaan bahagia yang dia terima, tendangan-tendangan kecil itu selalu berdenyut di perutnya.

“Kalau nanti dia lahir, saya akan jaga dia seperti saya menjaga diri saya sendiri.” ucap Aca mengelus perutnya, membiarkan Yohan menciuminya, mendengarkan detak jantungnya, dan bertahan di sana untuk waktu yang lama.

Aca berharap bayi mereka segera lahir ke bumi, itu akan membuat orang tua Aca sangat bahagia, Ibunya Yohan juga akan sangat bahagia, begitu juga Hana, Adiknya Yohan, dan tak terkecuali kedua kakak Aca, yang akan menjadi paman paling penyayang di dunia.

Aca berharap anak yang lahir kelak adalah seorang perempuan, ingin sekali diberi nama “Ayuna Wicaksono.” Aca tersenyum saat memikirkan hal ini.

Tahun-tahun berganti, puteri kecil kini sudah tumbuh remaja, tak kalah cantik dari dirinya, bersekolah, tumbuh bahagia, memiliki keluarga yang utuh, Ayuna akan menjadi gadis paling bahagia semasa hidupnya, begitu niat Aca untuk membuat puterinya merasa berarti.

Benaknya memikirkan sahabat-sahabatnya, di dalam dongengnya, Aca membuat Niken menikah dengan laki-laki yang sangat mencintainya, mereka pun memilik buah hati yang lucu. Dan Saras, dia sudah sangat bahagia, buah hatinya tumbuh dengan ceria, memiliki Ibu seperti Saras, yang begitu telaten, rajin, pandai, keluarga mereka begitu bahagia.

Dongeng itu berlanjut, terbayang wajah kedua kakaknya, Arya yang sudah menikah dengan kekasihnya, seorang perempuan yang pergi ke Jerman untuk sekolah, yang dia tunggu bertahun lamanya, hingga akhirnya, mereka pun bersatu.

Lihat selengkapnya