Dukun sakti?
Oleh : Terajaana
Juju itu unik cenderung aneh mendekati gila. Dia memperkenalkan diri dengan nama lengkap Jubaedah, nama panggilan Joy. Sumpah, sampai detik ini gue gak ngerti dan gak bisa terima nama dia dari Jubaedah jadi Joy, gak nyambung banget. Akhirnya, sejak perkenalan sampai hari ini, gue manggil dia Juju.
Gue kenal Juju pas kita sama-sama kerja di pabrik sepatu. Kita sama-sama anak baru disana. Penampilan Juju, tuh, laki banget, tapi cupu, hahaha. Dia sering pake celana khaki warna cokelat tua yang bikin dia lebih mirip anak pramuka ketimbang karyawan pabrik. Untung aja, wajahnya ada manis-manisnya. Jadi, masih ada lucu-lucunya.
Kesan pertama gue kenal dia adalah, dia unik. Gak ada lagi yang seperti dia di pabrik ini. Dia juga baik dan pinter banget mencairkan suasana. Seperti di hari pertama kita kenalan. Setelah saling memperkanalkan diri, tiba-tiba dia ngebuka obrolan, seolah udah kenal lama sama gue.
"Eh, inget gak waktu kita di bawa keliling area pabrik? Apa tuh, namanya?” katanya sambil memegang jidatnya.
“Factory tour?”
“Nah, bener itu. Inget gak? Ada yang sol sepatunya copot terus orangnya gak ngeh, kalau sol sepatunya udah ketinggalan jauh di belakang, hahahaha…" katanya di akhiri tawa terbahak.
"Gak mungkin gue bisa lupa kejadian itu.” Gue terkekeh. “Eh, lo tau gak? Yang copot sol sepatunya itu, siapa?"
"Siapa? Emang lu tau?" tanya Juju dengan muka polos dan masih menahan tawa. Sungguh manusia minus simpati, bisa-bisanya tertawa di atas penderitaan orang lain.
"Gue!" Seru gue.
Mendengar jawaban gue, bukannya minta maaf, dia malah kembali tertawa terbahak-bahak bahkan sampai guling-guling dilantai.