Ruang Sendiri

Terajaana
Chapter #6

Bab 6

Parasit

Oleh : Terajaana

 

Dari sekian nuansa perkebunan, bukan pada hamparan sayuran yang luas bak permadani hijau, bukan pada gunung yang menjulang tinggi kokoh memangku langit, bukan pula pada gemericik air yang mengalir jernih menyejukan, perhatian Midah tertambat. Yang mengisi pikiran, hati dan pandangannya hanya putri satu-satunya yang sudah lebih dari 2 tahun tak kunjung pulang menemuinya.

“Apakah putrimu tidak suka laki-laki, Midah?” pertanyaan Anon tempo hari sungguh mengganggu pikirannya.

“Anak Wak mah, kayaknya gak tertarik dengan laki-laki.” Pernyataan Iponk, tukang ojek yang selalu mangantarnya ke pasar tak urung turut membuatnya gelisah.

Tanpa ia sadari, air mata mengalir menganak sungai menelusuri setiap lekukan keriput di pipinya. Midah terisak tersedu-sedu, tubuhnya roboh terduduk di tanah.

“Ya Allah, apa salah dan dosaku,” terasa ada belati yang perlahan menusuk ulu hatinya, Midah merintih menahan sakit batinnya.

“Sabar Midah, nanti juga si Dewi ada jodohnya. Jangan berpikiran yang tidak-tidak dulu.” Udin suami ke-dua-nya tiba-tiba sudah ada di sampingnya, menepuk-nepuk pundaknya lembut, mengalirkan sensasi menenangkan.

“Aku malu, Pak. Sekarang si Dewi sudah 35 tahun, teman-teman sebayanya sudah menikah semua,” Midah kembali terisak.

“Bahkan, keluarga dari alamarhum mantan suamiku, menyalahkan aku Pak. Mereka bilang semua ini gara-gara aku terburu-buru nikah lagi, belum lagi sebelumnya, kan, Dewi di duluin Abdul...”

“Tapi, Dewi tuh memang dari dulu seperti tak tertarik dengan pernikahan, waktu kakaknya Fahri menikah, dia tidak datang dan lebih memilih lembur di pabrik.” Tutur Midah pada Udin yang baru di nikahinya 2 tahun ini.

Udin mengambil perbekalan mereka, “Kita makan dulu.”

“Mungkin kita harus ke orang pinter, Pak. Kita obtain Dewi, Pak.”

“Aku sudah berencana begitu, Midah. Sekarang aku lapar, tolong kau siapkan bekal kita, aku mau bersih-bersih dulu,” Udin memberikan perbekalan kepada Midah dan berlalu menuju sungai jernih yang tidak jauh dari saung tempat ia dan Midah beristirahat setelah mengurus ladang sayuran mereka.

***

Lihat selengkapnya