Ronan
Akhirnya Ronan bisa bertemu menantunya secara langsung. Percakapan mereka sebenarnya cukup canggung karena Ronan tidak tahu harus mengangkat topik apa. Tapi setidaknya mereka berbicara.
Seminggu yang lalu dia mengantar Roman ke rumah orang tua istrinya. Awalnya, tidak ada yang lancar karena orang tua Diana sangat marah pada Roman. Lalu Ronan mencoba mengajak mereka berbicara, pembicaraan sesama orang tua. Ronan menceritakan tentang masa kecil Roman, bagaimana dia menyayangi ibunya, dan segala yang dia tahu tentang anak sulungnya. “Beri dia kesempatan untuk memperbaiki keluarganya sendiri.” Ronan mengatakannya dengan penuh harapan, dan pengandaian bahwa setidaknya dia menjadi ayah yang diimpikannya dulu—meskipun sudah terlambat.
Karena pembicaraan Ronan dan kedua orang tua Diana, Roman bisa berbicara langsung dengan Diana. Pembicaraan mereka cukup lama, tapi kemudian Roman keluar sendirian dan mengatakan akan kembali lagi. Setelah itu, Ronan mengantarkan anaknya ke rumah yang ditinggali Roman dan Diana.
Roman mengatakan dengan bangga kalau dia yang membeli rumah itu sendiri meskipun belum lunas. Rumah mungil yang terletak di pinggir kota itu berdekatan dengan hutan. Ronan memasuki rumah anaknya yang entah kenapa membuatnya ingin menangis. Dia tidak hadir ketika Roman memilih rumah, beristri, serta segala periode kehidupannya yang lain.
Malam itu, Roman juga mengaku pada ayahnya kalau dia dipecat dari kantornya karena kantornya sedang bangkrut. Itu sebabnya dia tidak ke mana-mana ketika di rumah Ronan. Ronan tentu saja menawarkan agar Roman mau menerima pekerjaan darinya, atau setidaknya uang darinya. Namun, Roman menggeleng. “Ini sudah menjadi hidupku, Yah. Aku akan berusaha sendiri.”
Sebelum pulang ke rumah, Ronan menyelipkan banyak uang ke laci di kamar mandi anaknya.
Ramon duduk di depan televisi ketika dia pulang. Ronan langsung menceritakan apa yang terjadi pada kakaknya. “Jadi, Kakak tidak akan pulang ke sini lagi?”
Ronan tersenyum. “Dia akan berkunjung kapan-kapan.”