Maesa
Hari itu langit cerah dan Ronan memutuskan agar kami mengadakan piknik di halaman rumah. Roman langsung menyetujuinya dan membantu ayahnya mempersiapkan piknik itu. Ramon berteriak dari kamarnya kalau dia tidak mau ikut.
Aku berdiri di ambang pintu kamar Ramon. “Kamu harus ikut,” kataku.
Tanpa menoleh, dia menjawabku dengan keras. “Aku ada game, Bu!”
“Kamu bisa memainkannya lain kali.”
Ramon menghentikan permainannya dan menoleh. “Apa pentingnya sih piknik?”
“Cuaca sedang bagus, Ramon.” Aku menatapnya dengan penuh harap, agar dia mau. Sekali saja.