"Kalau kau terus menunggu, sampai kapan pun tak akan ada yang datang, Rindu," gumamnya pelan, suara sendiri yang nyaris tenggelam oleh riuh debur ombak.
Angin sore berembus pelan, mengelus pipi Rindu yang berdiri mematung di tepian dermaga. Langit berwarna abu-abu keemasan, seakan menggantungkan harapan yang entah kepada siapa harus dia titipkan.
Sudah berapa lama dia berdiri di tempat ini? Mencari sesuatu yang tak tahu bentuknya. Mencari seseorang yang bahkan mungkin tak pernah ada. Hanya keyakinan kosong yang menuntunnya berjalan sejauh ini. Rindu merasa terjebak dalam labirin pikirannya sendiri, tak tahu harus ke mana.
Ponsel di sakunya bergetar. Rindu melirik sekilas... sebuah pesan dari Ayu, sahabat yang selalu berusaha menjadi jangkar di tengah kegoyahannya. Selalu memahami tanpa diminta. Selalu ada saat dia terpuruk sekalipun.
"Rindu, kamu di mana? Aku mau ketemu?"
Rindu menghela napas. Jangankan bertemu orang lain, kadang bertemu dirinya sendiri saja terasa melelahkan. Berpapasan dengan bayangannya di cermin saja sering kali membuat hatinya terasa kosong. Seperti melihat sosok asing yang memandangnya dengan tanya yang tak pernah berhenti. Bahkan saat Ayu mencoba menjangkaunya, Rindu merasa terasingkan.
Dia mengeluh dalam diam. Menatap sekitarnya dengan ragu. Perlahan tangannya bergerak lambat, membalas.
"Besok, Yu. Aku masih mau sendiri."
Balasan langsung terlihat di layar ponselnya. Dia menghela napas, merasa seolah ada sesuatu yang mengganjal di dadanya.
"Kau baik-baik saja, kan? Ada di mana sekarang, biar aku ke sana?"
Dia menggeleng berulang kali. Kadang sepi terasa menenangkan meski sendiri. Dia membalas lagi.
"Aku baik-baik saja, Yu. Sebentar saja, aku mau sendiri. Nanti aku akan mengabarimu."
Balasan dari Ayu datang lagi.
"Jangan aneh-aneh, Rindu. Aku mohon. Jangan melakukan apa pun yang akan kau sesali seumur hidup. Tolong katakan kau di mana?"
Dia terdiam. Kecemasan itu terbaca di setiap kalimatnya. Seketika itu juga, udara di sekitarnya terasa lebih dingin. Bukan karena angin laut, tetapi karena kesunyian yang kian menggerogoti hatinya. Seolah ada bagian dari dirinya yang semakin menghilang.