Rubah Kecil

Ares
Chapter #4

Bab 04. Pangeran, Kamu Payah Sekali!

Lasse dan Zeffi pergi dari toko itu dengan membawa banyak tentengan yang berisikan baju-baju milik Lasse. Ibu-ibu yang ada di toko itu memutuskan untuk memberikan sebagian baju yang dipakai oleh Lasse disana dan ibu pemilik toko pun memberikan Lasse beberapa baju dengan syarat Lasse harus sering datang ke toko. Lain kali ia akan meminta baju untuk Zeffi kepada ibu-ibu disana.

Di jalan Lasse melihat orang-orang yang menggunakan kekuatan untuk memindahkan barang ataupun hanya sekedar pertunjukan. Lasse nampak tertarik dengan hal itu dan terus memerhatikan mereka. Zeffi menyadari hal itu dan tersenyum.

“Kamu ingin belajar sihir, adik kecil?” Lasse yang sedari tadi memerhatikan orang-orang, langsung menatap Zeffi dengan berbinar.

“Jika kamu ingin belajar sihir, aku bisa mengajarimu sihir dasar” Lasse mengangguk senang. Dalam lubuk hatinya memang dirinya sangat senang karena di dunianya terdahulu tidak ada namanya sihir didunianya. Mungkin ada pesulap, namun yang digunakan pesulap itu hanyalah trik yang bisa di pelajari siapa saja di internet. Sedangkan di dunia ini, sihir merupakan hal wajar yang bisa dipelajari oleh siapa saja.

Zeffi berhenti di depan sebuah toko bahan makanan dan menyuruh Lasse untuk menunggunya disana karena hanya sebentar. Lasse hanya mengangguk mematuhi perintah Zeffi. Zeffi masuk ke dalam toko dan Lasse tinggal diluar menunggunya.

Saat memandangi orang-orang, Lasse melihat seorang pria bertudung yang mencoba untuk mencuri barang seorang wanita yang sedang berbicara dengan seorang pedagang.

Ternyata di dunia ini juga ada seorang pencuri. Pikirnya dalam hati

Lasse meninggalkan kantung belanjaannya dan menghampiri wanita itu. Sebelum si pencuri melancarkan aksinya, Lasse segera berlari dan menubruk wanita itu yang membuat tasnya terjatuh. Lasse memungut tas wanita itu dan memberikannya kembali.

“Maaf kak, Lasse tidak sengaja” ucapnya dengan suara yang cukup lantang. Pencuri yang akan melangsungkan aksinya itu segera melewati wanita tadi karena perbuatan Lasse yang menubruk wanita itu membuat orang-orang disekitar memerhatikan mereka.

Wanita yang diselamatkan oleh Lasse itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Wanita itu mengenakan cadar namun Lasse tau kalau wanita itu begitu cantik, dilihat dari matanya yang bersinar seperti berlian, terlihat tajam namun ada kelembutan didalamnya. Alisnya yang tipis terlihat dipoles sehingga sedikit tebal namun tidak menurunkan keindahan dari wajahnya. Seperti bunga teratai, kulit wajahnya merona merah, cantik Sempat terpesona dengan kecantikannya namun akhirnya dia tersadar. Tidak baik memandangi orang dengan pikiran berkeliaran kemana-mana.

Setelah dipikir-pikir, Lasse mengira kalau ucapan terima kasih yang dilontarkan oleh wanita itu karena dirinya mengambil tas yang terjatuh namun setelah wanita itu melanjutkan perkataannya Lasse tau bukan untuk hal itu.

“Siapa namamu?”

“Lasse, kak. Guan Lasse” jawabnya.

Wanita itu menyetarakan tingginya dengan tinggi Lasse.“Kau anak yang baik. Namaku Witty, senang bertemu dengan anak baik dan pandai sepertimu. Semoga kita bisa bertemu lagi” matanya tersenyum lembut.

***

Lihat selengkapnya