Rubah Kecil

Ares
Chapter #8

Bab 08. Perjalanan Pangeran

Tempat pertemuan mereka di ujung desa, tepat pada tugu perbatasan. Saat Lasse sudah sampai, disana sudah ada kereta kuda sedang menunggu mereka dengan satu buah kuda dan satu orang yang duduk di depan kereta untuk menjalankannya. Di sampingnya ada seorang gadis muda yang bercadar hanya menampakkan matanya yang indah dan satu gadis lagi disampingnya dengan pakaian malamnya yang berkibar tertiup angin. Melihat Lasse dan Zeffi di kejauhan, gadis berpakaian malam itu melambai dengan sangat bersemangat dan senyuman indah terlukis dibibir merahnya.

Mereka sampai di kereta kuda dan sekali lagi mengucapakan salam perpisahan. Lasse mencium pipi tirus Zeffi dengan malu, bagaimanapun juga meski tubuhnya adalah tubuh anak kecil tapi didalam tubuh itu terdapat jiwa orang yang sudah dewasa. Sangat memalukan untuk melakukannya!

“Tidak ada yang tahu kapan kamu akan kembali, tapi Lasse ingatlah bahwa aku selalu disini. Kembalilah kapan pun kamu mau.”

Zeffi sekali lagi memeluk Lasse dengan cukup erat, tidak ingin kehilangannya namun dia harus merelakannya untuk pergi dari sisinya. Dia tidak punya hak untuk melarangnya pergi dan selalu tinggal disisinya, dia cukup tahu diri siapa dirinya. Dia hanyalah orang asing yang kebetulan mengobati dan memeliharanya di rumahnya yang kumuh. Dan sekali lagi Lasse menenangkan Zeffi agar tidak perlu khawatir tentang dirinya, dirinya akan terus menjaga diri dengan baik.

Setelah ucapan-ucapan perpisahannya dengan Zeffi, Lasse pergi menggunakan kereta kuda dengan Witty. Mereka pergi hanya berdua di tambah dengan sang kusir. Ditinggalkannya Zeffi dan Vinyslya di tugu perbatasan sambil melambaikan tangan tanda perpisahan.

                 

“Sampai jumpa lagi! Kak Zeffi, kak Viny!”

Dalam perjalanan mereka, jendela kereta di buka sehingga menampakkan pemandangan di luar kereta kuda yang sedang melaju sedang melintasi jalan tanah. Lasse sanagat tulus dalam menunjukkan kekagumannya terhadap sesuatu, apalagi sekarang mengendarai kereta kuda seperti dalam dongeng! Dia memandang keluar kereta kuda, menatap bangunan-bangunan yang terlihat kuno kental dengan hal fantasi serta melihat beberapa penduduknya menggunakan sihir benar-benar mebuatnya senang hingga ke tulang.

Setelah hampir satu jam pandangan diluar kereta menampakkan adanya kehidupan sebuah desa, berganti menjadi pemandangan sebuah padang rumput yang sangat luas menyerupai lautan yang tak berujung. Diana terdapat segerombolan kambing-atau domba? Yang digembalakan oleh para penggembala, membiarkan mereka berkeliaran dengan bebas di padang rumput hijau yang luas itu. Sambil bertopang dagu, menikmati angin yang berhembus dengan sangat kencang, memporak-porandakan rambutnya.

Beberapa saat yang lalu, saat kereta kuda mulai memasuki jalanan lurus menembus padang rumput, Witty menyuruh kusir untuk menambahkan kecepatan untuk menghemat waktu dengan sihirnya. Meskipun Lasse tidak pernah menaiki kereta terccepat di dunia yang dimiliki oleh Negara J, tapi dirinya sekarang menaiki kereta yang sangat cepat yang hanya dengan seekor kuda dapat menggerakkan kereta lebih cepat dari kereta manapun. Untungnya kereta yang dinaiki sudah diberi mantra perlindungan jadi dia tidak akan muntah-muntah ataupun mati karena serangan jantung yang mendadak.

Tidak akan lucu jika dirinya mati hanya karena menaiki kereta yang ditarik oleh seekor kuda meskipun itu dibantu sihir percepatan. Seolah gravitasi tidak dihitung dan diabaikan, beban kereta ini terus melaju melintasi jalanan dan berpindah hingga berpuluh-puluh kilometer jauhnya, membuat kereta ini melakukan perpindahan dengan keempat rodanya yang berbentuk lingkaran dengan diameter sekian dan dialiri sihir agar gesekannya dengan jalan tidak terlalu besar. Jika diberi mantra perlindungan, berapa kira-kira sihir yang habis ketika sampai tujuan dengan tepat waktu?

Lihat selengkapnya